Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukit Asam (PTBA) Siap Gelontorkan Dana Rp6,5 triliun untuk Investasi Tahun Ini

PT Bukit Asam Tbk. berencana menggelontorkan investasi senilai Rp6,5 triliun yang terdiri atas investasi rutin senulai Rp1,13 triliun dan sisanya lebih banyak dialokasikan untuk investasi pengembangan.
Direksi PT Bukit Asam Tbk. usai paparan publik di Jakarta, Senin (11/3/2019)./Bisnis/Anitana W. Puspa
Direksi PT Bukit Asam Tbk. usai paparan publik di Jakarta, Senin (11/3/2019)./Bisnis/Anitana W. Puspa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukit Asam Tbk. berencana menggelontorkan investasi senilai Rp6,5 triliun yang terdiri atas investasi rutin senulai Rp1,13 triliun dan sisanya lebih banyak dialokasikan untuk investasi pengembangan.

Direktur Utama PTBA Arvyan Arifin mengatakan bahwa target itu serupa dengan tahun lalu senilai Rp6,55 triliun. Pasalnya, perseron tahun lalu baru merealisasikan 24% dari target investasi sepanjang 2018 atau senilai Rp1,6 triliun.

Dia menjelaskan bahwa dalam rencana semula, perseroan merencanakan Rp1,32 triliun untuk investasi rutin dan Rp5,23 triliun untuk investasi pengembangan. Namun, pada praktiknya, penyerapannya lebih rendah lantaran sejumlah rencana investasi pengembangan baru akan direalisasikan tahun ini.

“Investasi pengembangan yang akan dimulai tahun ini, yakni hilrisasi. Kami akan melakukan pembangunan gasifkasi di Pranap dan Tanjung Enim. Tanjung Enim itu membuat hilirasi batubara yang punya nilai tambah pupuk urea, DME, lalu bikin juga petrokimia. Dengan cara tu kami mengubah cadangan yang gak ada nilanya jadi nlai lebih. Kedua proyek ini, pencanganannya saat ni FS. nanti setelah itu kita segera bangun,” katanya, Senin (11/3/2019).

Sementara itu, untuk proyek di Tanjung Peranap, Riau, yakni mengubah dimethyl ether (DME) sebagai substitusi LPG yang bekerja sama dengan PT Pertamina (persero). Saat ini proyek ini tengah dimatangkan kajian design-nya.

Selain 2 proyek penghiliran, ada juga kelanjutan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang Semsel 8  yang akan beroperasional pada 2021-2022 mendatang. Proyek berkapasitas 2x620 MW ini merupakan kerja sama PTBA dnegan investor asal China, China Huadian Hongkong company Ltd senilai US$ 1,68 miliar. Konstruksi proyek sudah dimulai sejak  Juni 2018.

Selanjutnya, proyek PLTU lainnya adalah PLTU Feni Halmahera Timur dengan kapasitas 3X60 MW dan PLTD 3x17 MW. Proyek sinergi BUMN Holding pertambangan ditujukan untuk menyediakan pasokan listrik bagi pabrik feronikel milik PT Antam dengan nilai total investasi US$ 350 juta dan konsumsi batubara 0,65 juta ton/ tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper