Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EMITEN PROPERTI : Pendapatan Bisnis Sewa Kantor Belum Bisa Diandalkan, Mengapa?

Kelompok properti memprakirakan bisnis sewa perkantoran masih belum bisa diandalkan pada tahun ini, karena banyaknya pasokan sewa kantor di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA — Kelompok properti memprakirakan bisnis sewa perkantoran masih belum bisa diandalkan pada tahun ini, karena banyaknya pasokan sewa kantor di Indonesia.

Direktur Independen Ciputra Development Tulus Santoso mengatakan bahwa tren bisnis sewa perkantoran pada tahun ini masih akan lesu dan bakal terus belanjut pada 2019. Alasannya, ruang perkantoran sedang kelebihan persediaan.

Adapun okupansi sewa perkantoran yang dimiliki emiten bersandi saham CTRA mencapai 90%. Menurutnya, angka tersebut cukup bagus.

"Proyeksi recurring income dari sewa perkantoran bakalan flat pada tahun ini. Karena enggak ada aktivitas ekonomi yang cukup signifikan pada tahun ini," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, akhir pekan lalu.

Pada tahun lalu, kontribusi sewa perkantoran terhadap total pendapatan perseroan mencapai 7%. Dia mengungkapkan, pendapatan dari sewa perkantoran bakal stabil.

Saat pelanggan melakukan sewa kantor, kontrak yang biasanya dipilih adalah 5 tahun hingga 10 tahun. Namun, pada tahun untuk mengakuisisi pelanggan baru cukup sulit, karena perusahaan lebih memilih harga yang murah dan terjangkau.

Terpisah, Sekretaris Perusahaan Intiland Development Theresia Rustandi mengungkapkan, pendapatan dari sewa perkantoran cenderung karena permintaan masih melemah. Hingga saat ini, okupansi sewa perkantoran perseroan masih 70%.

"Permintaan masih lemah, karena pasokan cukup banyak, sehingga konsumen memiliki banyak pilihan," ungkapnya kepada Bisnis.com.

Theresia menuturkan, perseroan lebih konservatif pada tahun ini. Pada tahun ini, perseroan belum berencana melakukan penambahan ruang sewa perkantoran.

Menurutnya, perseroan juga akan memperhatikan kondisi pasar sebelum menaikkan harga sewa perkantoran untuk menggenjot pendapatan berulang.

Pada 2018, Intiland berhasil meningkatkan pendapatan berulang (recurring income) hingga 12,8% year on year menjadi Rp595,7 miliar, dari posisi Rp528,2 miliar. Adapun, pendapatan berulang menjadi penolong emiten properti saat capaian marketing sales tidak sejalan dengan target perusahaan.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Development Archied Noto Pradono, sebelumnya, menuturkan bahwa pendapatan berulang tersebut berasal dari kontribusi pendapatan sewa pekantoran, pengelolaan fasilitas gedung dan kawasan.

DILD memproyeksikan target recurring income naik 10% dari posisi Rp595 miliar, menjadi Rp654,5 miliar. pada tahun ini. Peningkatan tersebut karena peningkatan harga kontrak sewa dan harga okupansi untuk proyek per meter persegi.

Archied mengungkapkan, kontribusi recurring income bakal terus meningkat seiring dengan selesainya pengembangan proyek-proyek baru, seperti perkantoran dan ritel. Proyek-proyek yang segera selesai dan mulai beroperasi tahun ini seperti Praxis dan Spazio Tower di Surabaya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper