Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Siap Terbentuk Tahun Ini

Sertifikasi profesi penunjang pasar modal tahun ini akan mulai dilakukan oleh Yayasan Profesi Penunjang Pasar Modal melalui lembaga sertifikasi profesi yang kini tengah dibentuk.
Ketua Asosiasi Manager Investasi Indonesiai Edward Lubis (dari kiri), Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sujanto, Senior Business Development Manager The Association of The Luxembourg Fund Industry Pierre Oberie, Luxembourg Ambassador  Jean Paul Senninger dan Direktut PT Bursa Efek Indonesia Fithri Hadi menekan layar sentuh sebagai tanda pembukaan perdagangan saham di Jakarta, Senin (25/2/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Ketua Asosiasi Manager Investasi Indonesiai Edward Lubis (dari kiri), Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sujanto, Senior Business Development Manager The Association of The Luxembourg Fund Industry Pierre Oberie, Luxembourg Ambassador Jean Paul Senninger dan Direktut PT Bursa Efek Indonesia Fithri Hadi menekan layar sentuh sebagai tanda pembukaan perdagangan saham di Jakarta, Senin (25/2/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Sertifikasi profesi penunjang pasar modal tahun ini akan mulai dilakukan oleh Yayasan Profesi Penunjang Pasar Modal melalui lembaga sertifikasi profesi yang kini tengah dibentuk.

Selama ini, pelatihan dan sertifikasi profesi pasar modal dilakukan oleh The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) sebab belum ada lembaga sertifikasi profesi resmi dari kalangan asosiasi.

Edward P. Lubis, Ketua Asosiasi Manager Investasi Indonesia (AMII), mengatakan bahwa sejak akhir tahun lalu, Yayasan Profesi Penunjang Pasar Modal Indonesia sudah efektif berdiri.

Yayasan ini didirikan oleh 4 asosiasi, yakni AMII, Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia (PROPAMI), Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) dan Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia (PWNII).

Saat ini, yayasan tersebut tengah mempersiapkan diri bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk mendirikan lembaga sertifikasi profesi penunjang pasar modal Indonesia (LSPPMI).

Nantinya, TICMI akan bekerja sama dengan yayasan ini untuk menyelenggarakan pelatihan, sedangkan sertifikasi akan dilakukan oleh LSPPMI.

Edward mengatakan, TICMI seharusnya tidak boleh merangkap menjadi penyelenggara pelatihan sekaligus pengujian. Lagi pula, TICMI bukanlah bagian dari asosiasi yang berhak melakukan sertifikasi, kendati TICMI memiliki infrastruktur serta tim ahli untuk pelatihan.

“OJK sudah meminta supaya LSP ini mulai membuat ujian sendiri pada akhir tahun ini. Deadline tahun ini karena sudah diberi waktu tunggu 2 tahun, makanya sekarang kita kejar. Semoga nanti awal Juli sudah bisa kita selenggarakan ujian sendiri,” katanya, Senin (25/2/2019).

Edward mengatakan, nantinya masing-masing asosiasi yang tergabung dalam yayasan tersebut akan memberikan lisensi untuk profesi yang terkait pada bidangnya masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper