Bisnis.com, JAKARTA — PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. menganggarkan belanja modal sejumlah Rp1 triliun untuk melanjutkan proyek-proyek perseroan yang tertunda pada 2018.
Adapun proyek yang akan dilanjutkan adalah penyelesaian fasilitas proyek tambang aggregate. Proyek ini direncanakan rampung dan dapat mulai beroperasi pada kuartal IV/2019.
“Dengan beroperasinya tambang tersebut nantinya dapat memberikan jaminan pasokan batu yang berkualitas untuk bisnis beton kami,” ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakasa Antonius Marcos, Senin (25/6/2019).
Pada tahun ini, anggaran belanja modal juga dikucurkan untuk melanjutkan proyek Bahan Bakar Sampah (Refuse Derived Fuel/RDF) yang sejak tahun lalu digarap perseroan.
Lebih jauh dia mengatakan proyek ini diperkirakan akan selesai pada semester II/2020 mendatang.
“Tentunya proyek RDF ini tujuan utamanya adalah membantu pemerintah Jawa Barat untuk mengatasi masalah sampah dan selain itu juga mengurangi pemakaian bahan bakar fosil,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Indocement Tunggal Prakasa Christian Kartawijaya mengatakan bahwa pada 2019 emiten berkode saham INTP itu menganggarkan belanja modal Rp1 triliun yang mayoritas digunakan untuk penyelesaian sejumlah proyek perseroan.
“Belanja modal tahun ini sekitar Rp1 triliun tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya,” ujarnya