Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geliat Tambang Angkat Penjualan Komatsu United Tractors (UNTR) pada 2018

Sektor pertambangan komoditas dan logam yang menggeliat sepanjang tahun lalu berhasil mengerek kinerja penjualan alat berat PT United Tractors Tbk. Pada 2018, penjualan Komatsu perseroan mencapai 4.878 unit, di atas target awal yang sebesar 4.500 unit.
Presiden Direktur United Tractors Gidion Hasan resmikan bantuan fasilitas di Dusun Leong Tengah, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Kabuaten Lombok Utara./Bisnis/M. Nurhadi Pratomo
Presiden Direktur United Tractors Gidion Hasan resmikan bantuan fasilitas di Dusun Leong Tengah, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Kabuaten Lombok Utara./Bisnis/M. Nurhadi Pratomo

Bisnis.com, JAKARTA – Sektor pertambangan komoditas dan logam yang menggeliat sepanjang tahun lalu berhasil mengerek kinerja penjualan alat berat PT United Tractors Tbk. Pada 2018, penjualan Komatsu perseroan mencapai 4.878 unit, di atas target awal yang sebesar 4.500 unit.

Presiden Direktur United Tractors Gidion Hasan menyampaikan bahwa penjualan perseroan pada tahun lalu melebihi target karena iklim pasar yang cukup baik, terutama sektor pertambangan yang bergairah setelah sempat lesu pada tahun sebelumnya.

“Secara penjualan, hanya ke sektor forestry yang relatif stagnan. Namun dari segi value, sektor pertambangan menyumbangkan pertumbuhan pendapatan yang paling besar,” ungkap Gidion kepada Bisnis.com, Senin (25/2/2019).

Gidion menyampaikan pendapatan perseroan pada tahun lalu disokong oleh penjualan Komatsu untuk sektor pertambangan. Sektor tersebut diproyeksikan berkontribusi hingga 75% pada total penjualan alat berat perseroan di 2018.

Bisnis.com mencatat pada tahun lalu perseroan melakukan beberapa kali revisi target. Pada awal tahun, emiten dengan sandi UNTR itu mematok target penjualan Komatsu sebanyak 4.500 unit. Pada pertengahan tahun, proyeksi ditingkatkan ke 4.600 unit. Pada Desember 2018, perseroan memproyeksi dapat menjual hingga 4.800 unit.

Direktur United Tractors Iwan Hadiantoro sebelumnya menyampaikan bahwa penjualan alat berat pada 2018 akan bergantung pada realisasi kedatangan alat berat tersebut dari pihak prinsipal, tetapi dia menyebut penjualan akan menyentuh 4.800 unit hingga Desember 2018.

“Untuk 2019 kami menargetkan 4.900 unit dengan asumsi batu bara US$90 per ton. Kami sudah melakukan stress test pada pelanggan kami dan sejauh ini kebanyakan dari mereka tetap berinvestasi pada tahun depan,” ungkap Iwan belum lama ini.

Belakangan, UNTR kembali merevisi target penjualan alat berat 2019 menjadi hanya 4.000 unit, merujuk pada harga batu bara yang masih fluktuatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper