Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) mengantongi kontrak baru Rp1,22 triliun pada Januari 2019.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Puspita Anggraeni mengungkapkan perseroan mendapatkan tambahan sejumlah kontrak baru pada Januari 2019. Pekerjaan baru tersebut berasal dari dari segmen energi dan industrial plant senilai Rp951,50 miliar.
Selain itu, Puspita mengungkapkan perseroan juga mendapatkan kontrak baru dari segmen industri senilai Rp269,36 miliar.
“Capaian kontrak baru Wijaya Karya senilai Rp1,22 triliun pada Januari 2019,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (25/2/2019).
Dari sisi pemilik proyek, sambungnya, mayoritas kontrak baru yang didapatkan emiten berkode saham WIKA itu, pada Januari 2019, berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan komposisi sebesar 86,03%. Sementara itu, sektor swasta menyumbang sebesar 12,45% dan pemerintah sebesar 1,52%.
Puspita mengatakan realisasi kontrak baru pada 2018 senilai Rp50,56 triliun. Untuk tahun ini, kontrak baru yang dibidik senilai Rp61,74 triliun triliun.
Tahun lalu, sambungnya, capaian kontrak baru berasal dari sektor swasta sebesar 44,63%, BUMN/BUMD sebesar 41,02% dan pemerintah sebesar 14,35%.
Pada 2019, Puspita menyebut WIKA menargetkan perolehan kontrak baru berasal dari sektor swasta sebesar 29,73%, BUMN/BUMD sebesar 29,62%, investasi yang dilakukan perseroan sebesar 24,17%, dan pemerintah sebesar 16,48%.
Dari situ, WIKA membidik penjualan Rp42,13 triliun dan laba bersih Rp3,01 triliun.