Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekanan Pasar pada Sektor Multifinance Berpotensi Mereda

Emisi surat utang korporasi sektor pembiayaan tahun ini memiliki potensi pemulihan karena perbaikan iklim ekonomi global.
Multifinance/Istimewa
Multifinance/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Analis menilai emisi surat utang korporasi sektor pembiayaan tahun ini masih akan menatang karena tekanan pada kinerja bisnisnya dan mahalnya biaya dana. Namun, ada potensi pemulihan karena perbaikan iklim ekonomi global.

Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, mengatakan selama ini sektor finansial yang terdiri atas bank dan multifinance memang selalu mendominasi emisi surat utang korporasi di Indonesia.

Ramdhan meyakini bahwa tahun ini pun kedua kelompok korporasi tersebut masih akan mendominasi emisi surat utang korporasi. Hanya saja, dominasi sektor multifinance tahun lalu sedikit mengancam iklim pasar surat utang, mengingat kondisi bisnis sebagian perusahaan di sektor ini tertekan karena kenaikan suku bunga.

Kalangan bank juga mulai bersikap hati-hati untuk memberikan pinjaman kepada sektor multifinace. Oleh karena kenaikan suku bunga, biaya dana yang harus mereka keluarkan untuk menerbitkan surat utang juga meningkat, sedangkan penyaluran kredit tersendat karena permintaan melambat.

Ramdhan mengatakan, kondisi ini sedikit banyak masih akan berlanjut tahun ini. Namun, kondisi pasar tahun ini bisa diharapkan akan lebih stabil dibandingkan tahun lalu, sehingga kemungkinan akan terjadi sedikit perbaikan.

Tahun lalu, yield SUN 10 tahun sempat melonjak hingga 8,8% akibat volatilitas pasar, tetapi di awak tahun ini relatif stabil di kisaran 7,9% - 8,1%. Hal ini memberi harapan bagi korporasi untuk tetap bisa menerbitkan surat utang dengan biaya dana murah sehingga mengurangi tekanan pada bisnisnya.

Perang dagang antara Amerika dan China saat ini sedang diharapkan menuju ke arah perdamaian, kendati masih belum bisa dipastikan. Namun, peluang bagi kenaikan lanjutan suku bunga acuan lebih terbatas, karena potensi kenaikan Fed Fund Rate juga lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

“Kalau kondisi cenderung lebih stabil seperti sekarang, potensi penurunan suku bunga kita semakin besar. Secara bertahap cost of fund tentu akan turun lagi, sehingga bisnis bank dan multifinance juga akan membaik,” kata Ramdhan, Minggu (24/2/2019).

Ramdhan mengatakan, tidak semua sektor multifinace mengalami tekanan bisnis dan cenderung dihindari oleh bank dan investor obligasi. Beberapa korporasi multifinance memiliki peringkat cukup tinggi dan rekam jejak cukup baik, baik dalam pengelolaan bisnisnya maupun di pasar surat utang.

Hanya saja, korporasi pembiayaan yang baru pertama kali menjajaki pasar surat utang kemungkinan akan menghadapi tantangan akibat pasar yang cenderung lebih berhati-hati. Kupon yang diminta pun cenderung lebih tinggi, sebab belum ada rekam jejak sebelumnya.

“Untuk nama baru memang akhirnya cost of fund harus tinggi, karena di dalam industri itu sendiri banyak multifinance yang sudah kuat, rating bagus, dan punya back-up induk yang kuat sehingga mereka bisa tekan cost of fund,” kata Ramdhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper