Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengembangan kawasan industri, PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) siap menarik pinjaman dari anggota Bank Dunia, International Finance Corporation untuk mengakuisisi lahan.
Pada tahun lalu, SSIA memperoleh pinjaman dari lembaga internasional itu senilai US$100 juta untuk pengembangan area baru kawasan industri Subang seluas 2.000 hektare.
Perseroan menilai Kawasan Industri Subang akan cepat berkembang, karena memiliki akses dengan Bandara International Kertajati yang baru dibuka pada pertengahan 2018 dan pelabuhan laut dalam Patimban, yang menjadi proyek strategis nasional.
Erlin Budiman, Head of Investor Relation Surya Semesta Internusa mengatakan, perseroan akan menggunakan dana dari IFC pada tahun ini. Terkait nilai yang bakal digunakan, katanya, perseroan masih melakukan perhitungan terkait nilai yang bakal digunakan.
"Kami masih mengkalkulasi secara internal, belum ada keputusan," ungkapnya kepada Bisnis, Sabtu (23/2/2019).
Mengutip laporan keuangan September 2018, entitas anak PT Suryacipta Swadaya (SCS) memiliki tanah yang siap dijual seluas 70 ha dan lahan yang sedang dikembangkan 135 ha.
Hingga September 2018, debt to equity ratio (DER) SSIA mencapai 73,77%. Perseroan tidak memiliki pinjaman bank jangka pendek. Namun, SSIA memiliki pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam setahun yakni pinjaman bank senilai Rp234,08 miliar dan obligasi Rp507,63 miliar.
Selain itu, SSIA juga memiliki kewajiban jangka panjang senilai Rp813,84 miliar, terdiri dari pinjaman bank dan utang obligasi masing-masing Rp427,15 miliar dan Rp386,69 miliar.