Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara di bursa ICE Newcastle melemah pada perdagangan Kamis (21/2/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Maret 2019 ditutup turun 0,30 poin atau 0,32% di level US$93,55 per metrik ton, setelah mampu berakhir naik 0,10 poin atau 0,11% di level US$93,85 per metrik ton pada perdagangan Rabu (20/2).
Adapun kontrak teraktif April 2019 berakhir melemah 0,48% atau 0,45 poin di level US$93,75 per metrik ton pada perdagangan Kamis, setelah ditutup turun 0,16% atau 0,15 poin di posisi 94,20 sehari sebelumnya.
Di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2020 bahkan berakhir melorot 1,48% atau 1,20 poin di posisi 79,70 pada Kamis (21/2).
Sebaliknya, harga batu bara thermal untuk pengiriman Mei 2019 di Zhengzhou Commodity Exchange, mampu melanjutkan penguatannya dan berakhir naik 0,58% atau 3,4 poin di level 588 yuan per metrik ton pada perdagangan Kamis.
Kontrak batu bara di China naik di tengah pemberitaan bahwa perusahaan tambang Anglo American menghentikan produksi di tambang Australia menyusul terjadinya insiden fatal, menurut Analis Sinosteel Futures Cheng Peng dalam risetnya.
“Mengingat persediaan yang rendah saat ini di tambang-tambang batu bara, keterlambatan dalam bea cukai untuk batu bara Australia, serta impor rendah dari Mongolia, prospek pasokan yang ketat tampaknya kecil kemungkinan berubah dalam jangka pendek,” terang Cheng, seperti diberitakan Bloomberg.
Sementara itu, minyak mentah melemah untuk pertama kalinya dalam lebih dari sepekan terakhir setelah data pemerintah AS menunjukkan peningkatan cadangan minyak mentah dan produksi.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April ditutup melemah 0,4% atau 0,20 poin di level US$56,96 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Kamis (21/2).
Adapun minyak mentah Brent untuk kontrak April turun tipis 0,01 poin dan berakhir di posisi US$67,07 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Dilansir Bloomberg, Energy Information Administration (EIA) melaporkan cadangan minyak mentah AS naik selama sepekan terakhir, sedangkan produksi melonjak menjadi 12 juta barel per hari. Selain itu, pergerakan minyak mentah juga mengekor pelemahan indeks S&P 500.
Data EIA menunjukkan stok minyak mentah naik 3,67 juta barel pekan lalu, sementara persediaan di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma meningkat 3,41 juta barel, peningkatan terbesar sejak Maret 2018. Peningkatan output tersebut adalah yang pertama sejak pertengahan Januari.
“Ada sedikit stabilisasi dalam harga aset, termasuk saham, yang sedikit turun hari ini. Komoditas juga lebih rendah,” kata Brian Kessens, dari Tortoise, seperti dikutip Bloomberg.
Pergerakan harga batu bara kontrak Maret 2019 di bursa Newcastle
Tanggal | US$/MT |
21 Februari | 93,55 (-0,32%) |
20 Februari | 93,85 (+0,11%) |
19 Februari | 93,75 (-0,11%) |
18 Februari | 93,85 (+2,29%) |
15 Februari | 91,75 (+0,94%) |
Sumber: Bloomberg