Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Bisnis-27 melemah lebih dari 1% pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (22/2/2019).
Indeks Bisnis-27 melemah 1,19% atau 6,81 poin ke level 565,29 di jeda siang, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,55% atau 3,17 poin ke level 568,93 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (21/2/2019), indeks Bisnis-27 ditutup di zona hijau degan penguatan 0,64% atau 3,64 poin ke level 572,10.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks Bisnis-27 bergerak di level 564,84-570,64.
Dari 27 saham anggota indeks Bisnis-27, hanya 4 saham yang menguat, sedangkan 23 saham lainnya melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing melemah 3,41% dan 1,58% menjadi penekan utama terhadap pergerakan indeks Bisnis-27 pada akhir sesi I.
Indeks Bisnis-27 merupakan indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
Sejalan dengan Bisnis-27, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,81% atau 52,69 poin ke level 6.485,07 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (21/2), IHSG berakhir di level 6.537,77 dengan penguatan 0,38% atau 24,98 poin. Indeks mulai tergelincir dari penguatannya ketika dibuka turun 0,30% atau 19,58 poin di posisi 6.518,19 pagi tadi.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.481,47 – 6.530,22.
Sebanyak 141 saham menguat, 200 saham melemah, dan 287 saham stagnan dari 627 saham yang diperdagangkan.
Sementara itu, delapan dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor industri dasar (-1,85%) dan konsumer (-1,15%). Hanya sektor perdagangan yang menetap sendiri di zona hijau dengan kenaikan 0,74%.
Berikut adalah harga saham Bisnis-27 di akhir sesi I :
Kode | Nama Perusahaan | Harga (Rp) |
ADRO | PT Adaro Energy Tbk | 1425 |
ASII | PT Astra International Tbk | 7600 |
BBCA | PT Bank Central Asia Tbk | 27400 |
BBNI | PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk | 8725 |
BBRI | PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk | 3880 |
BDMN | PT Bank Danamon Indonesia Tbk | 9125 |
BMRI | PT Bank Mandiri Persero Tbk | 7075 |
BSDE | PT Bumi Serpong Damai Tbk | 1295 |
CPIN | PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk | 7325 |
HMSP | PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk | 3740 |
ICBP | PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk | 10325 |
INCO | PT Vale Indonesia Tbk PT | 3640 |
INDF | PT Indofood Sukses Makmur Tbk | 7500 |
INKP | PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk | 11800 |
INTP | PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk | 19350 |
ITMG | PT Indo Tambangraya Megah Tbk | 23575 |
KLBF | PT Kalbe Farma Tbk | 1510 |
MIKA | PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk | 1885 |
MYOR | PT Mayora Indah Tbk | 2600 |
PGAS | PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk | 2670 |
PTBA | PT Bukit Asam Tbk | 4150 |
SCMA | PT Surya Citra Media Tbk | 1775 |
SMGR | PT Semen Indonesia Persero Tbk | 12550 |
TKIM | PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk | 11600 |
TLKM | PT Telekomunikasi Indonesia Tbk | 3830 |
TPIA | PT Chandra Asri Petrochemical Tbk | 5475 |
UNTR | PT United Tractors Tbk | 27925 |
Sumber: Bloomberg