Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harapan Progres Perundingan AS-China Dongkrak Bursa Asia

Bursa saham Asia menguat pada perdagangan pagi ini, Senin (18/2/2019), didorong harapan progres perundingan perdagangan Amerika Serikat-China di Washington dan lebih banyak stimulus kebijakan dari bank-bank sentral utama.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia menguat pada perdagangan pagi ini, Senin (18/2/2019), didorong harapan progres perundingan perdagangan Amerika Serikat-China di Washington dan lebih banyak stimulus kebijakan dari bank-bank sentral utama.

Berdasarkan data Reuters, indeks MSCI Asia Pacific selain Jepang, rebound dan naik 0,3% setelah mengalami penurunan tajam pada perdagangan Jumat (15/2).

Adapun indeks Nikkei 225 Jepang menanjak 1,6% menuju level tertingginya sepanjang tahun ini dan indeks saham utama Australia menguat 0,7%.

Indeks Dow Jones dan Nasdaq di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu berhasil mendorong kenaikannya untuk delapan pekan berturut-turut didorong spekulasi bahwa Amerika Serikat dan China akan menuntaskan kesepakatan mengenai konflik perdagangan mereka yang berkepanjangan.

Kedua belah pihak akan melanjutkan perundingannya pekan ini. Presiden AS Donald Trump mengatakan mungkin akan memperpanjang batas waktu pengenaan tarif yang sebelumnya ditetapkan pada 1 Maret demi mencapai kesepakatan. Pekan lalu, kedua belah pihak melaporkan progres perundingan yang telah berlangsung di Beijing.

“Hal itu tidak mengesampingkan satu atau dua kemunduran antara saat ini dan awal Maret,” papar analis di CBA dalam risetnya, seperti dikutip Reuters.

“Meski begitu, kami masih berpikir bahwa kedua belah pihak memiliki alasan yang baik untuk ingin mencapai kesepakatan dan sangat termotivasi untuk lebih ingin membuat kesepakatan daripada tidak.”

Di samping itu, ada juga harapan yang berkembang akan kebijakan moneter yang lebih memprioritaskan aktivitas ekonomi dari sejumlah bank sentral dunia.

Data yang dirilis pekan lalu menunjukkan bank-bank China mencatatkan rekor pemberian pinjaman baru pada Januari 2019, seiring dengan upaya para pembuat kebijakan untuk mendorong kembali investasi yang lesu.

Sementara itu, risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve AS yang akan dirilis pada Rabu (20/2) diperkirakan memberi panduan lebih lanjut soal suku bunga tahun ini.

“Mengingat adanya pembicaraan sejak pertemuan Januari yang mendukung sikap untuk ‘bersabar’, risalah The Fed nanti kira-kira akan mengulangi pesan bersifat dovish secara keseluruhan,” kata analis di TD Securities dalam sebuah riset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper