Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Terangkat Harapan Perundingan Perdagangan AS-China

Indeks MSCI Asia Pacific Pasifik di luar Jepang menguat 0,2%. Sementara itu, indeks Kospi 0,4%, indeks Shanghai Composite China menguat 0,12%, dan indeks Nikkei 225 Jepang menguat 1,28%.
BUrsa Asia/Reuters
BUrsa Asia/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham di Asia bergerak menguat pada hari Rabu (13/2/2019) di tengah optimisme bahwa Amerika Serikat dan China akan dapat menuntaskan kesepakatan untuk menyelesaikan sengketa perdagangan.

Indeks MSCI Asia Pacific Pasifik di luar Jepang menguat 0,2%. Sementara itu, indeks Kospi 0,4%, indeks Shanghai Composite China menguat 0,12%, dan indeks Nikkei 225 Jepang menguat 1,28%.

DIlansir Reuters, investor di Asia mengambil isyarat dari Wall Street, dengan Dow Jones dan Nasdaq masing-masing menguat sekitar 1,5% pada perdagangan Selasa menyusul optimisme atas negosiasi perdagangan AS dan China dan kesepakatan pengeluaran sementara AS untuk mencegah penutupan sebagian pemerintahan federal (government shutdown).

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia membuka kemungkinan memperpanjang batas waktu untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan China dari yang sebelumnya pada 1 Maret jika kedua pihak hampir mencapai kesepakatan penuh.

Para pejabat di Washington dan Beijing telah menyatakan harapan bahwa putaran perundingan baru yang dimulai pekan ini akan membawa mereka semakin dekat untuk mengurangi perang dagang.

"Kami saat ini melihat sentimen negatif yang telah menumpuk di atas kekhawatiran perdagangan dan masalah fiskal AS tengah berkurang," kata Soichiro Monji, ekonom senior di Daiwa SB Investments, seperti dikutip Reuters.

"Agar aset berisiko bergerak murni karena optimisme, ketegangan perdagangan AS-China harus berakhir pada bulan Maret. Solusi yang lebih permanen untuk menghindari penutupan pemerintah AS juga diperlukan. Harus diingat bahwa kita belum mencapainya," lanjutnya.

Sementara itu, kongres AS menyusun kesepakatan keamanan perbatasan tentatif pada Senin malam untuk mencegah shutdown. Namun, Trump pada hari Selasa menyatakan ketidaksenangan dengan perjanjian tersebut dan mengatakan dia belum memutuskan apakah akan mendukungnya.

Dengan sentimen risk-off yang surut untuk saat ini, imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat bertenor 10 tahun memperpanjang kenaikan semalam dan naik tipis ke level tertinggi hampir satu minggu di 2,694%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper