Bisnis.com, JAKARTA - Mayora Group mengincar volume ekspor ke Rusia dapat tumbuh menjadi dua kali lipat pada 2019, seiring dengan dua produk baru yang diluncurkan di negara tersebut.
Presiden Direktur Mayora Group Andre Atmadja mengatakan, Mayora menembus pasar Rusia dengan volume ekspor sebanyak 1.000 kontainer pada 2018. Pencapaian itu menunjukkan pertumbuhan bisnis lebih dari 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dia mengatakan keberhasilan menembus pasar ekspor ke Rusia membuktikan bahwa produk Indonesia dapat bersaing di pasar global dan menjadi pemimpin pasar. Dia berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi dan membangkitkan rasa percaya diri dan rasa bangga sebagai Indonesia.
"Pada 2018, ekspor produk kopi Mayora ke Rusia berhasil menembus angka 1.000 kontainer per tahun. Dan Torabika menjadi produk yang diperhitungkan, khususnya di Rusia Selatan," katanya dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (6/2/2019).
Pada tahun ini, emiten dengan kode saham MYOR itu mengincar ekspor sebanyak 2.000 kontainer atau senilai US$40 juta. Optimisme ini sejalan dengan peluncuran produk baru pada akhir tahun lalu yakni Torabika Macchiato.
Selain itu, perseroan berencana merilis produk baru berupa biskuit dengan rasa kopi yakni Coffee Joy pada tahun ini. Sebelumnya, Mayora telah masuk ke pasar Rusia melalui produk Torabika Cappucino yang menjadi pemimpin pasar untuk kategori kopi instan cappucino.
Andre menjelaskan, Rusia merupakan pasar potensial bagi Mayora karena merupakan salah satu negara yang memiliki populasi penduduk yang tinggi dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik. Di samping itu, negara tersebut memiliki tingkat konsumsi kopi yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara lainnya.
Sejalan dengan potensi pasar yang besar, perseroan membuka peluang membangun pabrik di negara tersebut asal telah memenuhi skala ekonomi. Andre menyebut, idealnya untuk mendirikan satu pabrik di suatu wilayah sedikitnya penjualan telah mencapai US$100 juta per tahun.
"Target kami tahun ini untuk pasar Rusia dapat tumbuh double digit," katanya.
Hingga kuartal III/2018, pasar ekspor berkontribusi 45,15% terhadap total penjualan perseroan atau sebesar Rp7,83 triliun, yang sebagian besar dikontribusikan dari pasar Asia.