Bisnis.com, JAKARTA—PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) siap melakukan pembayaran bunga ke-3 obligasi sebesar Rp12,16 miliar kepada PT Bank Permata Tbk. (BNLI).
Dalam suratnya kepada Bank Permata, Direktur Pembangungan Jaya Ancol Daniel Nainggolan menuliskan, perusahaan mengonfirmasi kesiapan dana pembayaran bunga ke-3 Obligasi Berkelanjutan I Ancol Tahap II Tahun 2018.
“Surat ini dikirimkan sehubungan konfirmasi dari surat Bank Permata pada 18 Januari 2019,” paparnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (30/1/2019).
Daniel menyebutkan, pembayaran bunga obligasi ke-3 mencapai Rp12,16 miliar. Pembayaran bunga akan dilakukan sesuai tanggal yang tercantum dalam surat dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Sementara itu, sebelumnya manajemen Pembangunan Jaya Ancol menyebutkan rencana melunasi obligasi senilai Rp350 miliar dan Rp250 miliar yang jatuh tempo pada tahun ini menggunakan kas internal dan refinancing.
Sekretaris Perusahaan Pembangunan Jaya Ancol Agung Praptono mengungkapkan saat ini perseroan masih mempertimbangkan sumber dana yang optimal untuk melunasi obligasi tersebut.
“Yang jelas kami berkomitmen untuk menyelesaikan kewajiban,” katanya.
Adapun obligasi I Jaya Ancol 2016 Seri A senilai Rp350 miliar jatuh tempo pada 23 Mei 2019. Selanjutnya, obligasi I Jaya Ancol 2016 Seri A senilai Rp250 miliar jatuh tempo pada 29 September 2019. Total surat utang itu mencapai Rp600 miliar.
Ancol Siap Bayar Bunga Obligasi Rp12,16 Miliar ke BNLI
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) siap melakukan pembayaran bunga ke-3 obligasi sebesar Rp12,16 miliar kepada PT Bank Permata Tbk. (BNLI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Miftahul Ulum
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
9 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu
Bos Ancol (PJAA) Bicara Dampak Kenaikan PPN 12% pada 2025
5 jam yang lalu
Cek rekomendasi analis, Saham GoTo berpotensi Naik
5 jam yang lalu