Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan kilang minyak Amerika Serikat akan mematuhi sanksi baru pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap perusahaan minyak Venezuela, Petroleos de Venezuela (PDVSA),
Senin (29/1/2019). Dikutip dari Reuters, perusahaan-perusahaan tersebut mengambil langkah untuk mengurangi dampak lebih besar kepada konsumen mereka.
Berikut daftar perusahaan-perusahaan kilang minyak tersebut:
PHILLIPS 66
Phillips 66 menyatakan dalam sebuah surat elektronik, mereka optimis dapat memperoleh sumber minyak alternatif untuk mengurangi gangguan pada operasinya.
Baca Juga
Perusahaan itu berkomitmen mematuhi semua undang-undang AS. Kemudian, mereka juga mencatat bahwa minyak mentah Venezuela secara historis merupakan persentase kecil dari pasokan minyaknya.
CHEVRON
Chevron Corp mengatakan, secara aktif mengelola pasokan minyak mentahnya untuk dapat memberi pelanggan bahan bakar dan pelumas, dan terus mematuhi undang-undang AS.
ENERGI VALERO
Valero sedang mengkaji sanksi baru AS tersebut. Mereka akan mengoptimalkan kembali pembelian minyaknya untuk meminimalkan dampak pada operasinya. Demikian pernyataan perusahaan yang berbasis di San Antonio, Texas.
Mereka juga berencana untuk membantu AS untuk membuat sistem pemurnian negara beroperasi lebih efisien sebagai akibat dari sanksi.
CITGO PETROLEUM
Citgo Petroleum, anak dari PDVSA, tidak menjawab permintaan komentar terkait sanksi itu. Perusahaan yang berbasis di Houston itu menerima sekitar 175.000 barel per hari minyak mentah Venezuela tahun lalu, lebih banyak daripada kilang AS lainnya.
ENERGI PBF
PBF Energy tidak menanggapi permintaan komentar. Perusahaan yang berbasis di Parsippany, New Jersey ini adalah penerima minyak mentah Venezuela terbesar kelima dengan 9.505 barel per hari.