Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Mentah Terperosok, Harga Batu Bara Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif April 2019 ditutup melemah 0,65 poin atau 0,65% ke level US$100 per metrik ton, setelah mampu ditutup menguat 0,25 poin atau 0,25% di level US$100,65 per metrik ton pada perdagangan Jumat (25/1).
Kapal tunda menarik muatan batubara melintasi sungai Mahakam, di Samarinda, Kaltim./REUTERS-Beawiharta
Kapal tunda menarik muatan batubara melintasi sungai Mahakam, di Samarinda, Kaltim./REUTERS-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara di bursa ICE Newcastle tergelincir dan berakhir di zona merah pada perdagangan Senin (28/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif April 2019 ditutup melemah 0,65 poin atau 0,65% ke level US$100 per metrik ton, setelah mampu ditutup menguat 0,25 poin atau 0,25% di level US$100,65 per metrik ton pada perdagangan Jumat (25/1).

Sementara itu, harga batu bara di bursa ICE Rotterdam untuk kontrak teraktif April 2019 juga ditutup melemah 1,21% atau 1 poin di posisi 81,55 kemarin, setelah mampu naik 0,86% ke level 82,55 pada Jumat .

Sejalan dengan harga batu bara, minyak mentah terjerembab pada perdagangan Senin setelah beberapa proyeksi laba perusahaan yang mengecewakan mendorong kekhawatiran tentang ekonomi global yang sudah terbebani lonjakan pasokan minyak di Amerika Serikat.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Maret 2019 berakhir anjlok US$1,70 di level US$51,99 per barel di New York Mercantile Exchange, penurunan harian terbesarnya sejak 27 Desember.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Maret 2019 terpeleset ke bawah level US$60 per barel, untuk pertama kalinya dalam dua pekan, dengan berakhir anjlok US$1,71 di level US$59,93 per barel di ICE Futures Europe exchange London. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium sebesar US$7,94 per barel terhadap WTI.

Dilansir Bloomberg, harga minyak melemah bersama pasar saham global setelah produsen microchip Nvidia Corp. dan raksasa alat berat Caterpillar Inc. mengeluarkan peringatan tentang perlambatan pertumbuhan di China dan tempat lain.

Harga minyak telah naik 15% sepanjang tahun ini ditunjang upaya Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan aliansinya membatasi produksi guna mengurangi kekhawatiran kelebihan pasokan.

Kendati demikian, kenaikan harga telah dibatasi oleh rekor produksi minyak di Amerika, meningkatnya stok, dan perang dagang AS-China.

Perundingan perdagangan lebih lanjut antara dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut pada pekan ini dapat menjadi katalis bagi minyak mentah untuk menembus kisaran perdagangan yang sempit baru-baru ini.

"Ini adalah penghindaran aset berisiko yang meluas,” kata Ryan McKay, pakar strategi komoditas di TD Securities, Toronto. Laporan laba [Caterpillar dan Nvidia) “menjadi pertanda buruk untuk permintaan di China dan untuk pertumbuhan global secara keseluruhan, dan itu adalah kekhawatiran besar bagi pasar minyak mentah akhir-akhir ini.”

Harga minyak mentah sudah turun setelah penyedia layanan ladang minyak Baker Hughes pada Jumat (25/1) merilis data yang menunjukkan peningkatan aktivitas pengeboran di AS, untuk pertama kalinya tahun ini. Jumlah rig AS yang menargetkan minyak bertambah 10 menjadi 862 pekan lalu, berdasarkan data Baker Hughes.

 

Pergerakan harga batu bara kontrak April 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

28 Januari

100

(-0,65%)

25 Januari

100,65

(+0,25%)

24 Januari

100,40

(-0,89%)

23 Januari

101,30

(+1,05%)

22 Januari

100,25

(+0,15%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper