Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak sawit berjangka di Kuala Lumpur, Malaysia makin memanas. Pemicunya karena sentimen kenaikan kedelai pasar dan optimisme tentang permintaan ekspor.
Hingga pukul 20:00 WIB, harga CPO kontrak April di Bursa Derivatif Malaysia naik sebesar 1,44% atau 33,00 poin menjadi MYR2,327.00 per ton, usai ditutup melemah 0,13% akhir pekan lalu (25/1/2019).
Paramalingam Supramaniam, direktur pialang yang berbasis di Selangor, Pelindung Bestari mengatakan, pasar didukung peningkatan harga minyak kedelai dan ekspektasi ekspor kelapa sawit yang akan lebih baik dari perkiraan.
Selain itu, permintaan juga bakal ditopang oleh permintaan jelang Tahun Baru Imlek, 5 Februari mendatang.
“Pertemuan antar negara-negara penghasil kelapa sawit bulan depan yang bertujuan mengatasi pembatasan dari Uni Eropa juga dapat memberikan dukungan terhadap [kenaikan] harga [sawit],” katanya dikutip dari Bloomberg, Senin (28/1/2019).
Berdasarkan laporan Badan Minyak Kelapa Sawit Malaysia (MPOC), persediaan minyak kelapa sawit Malaysia naik untuk yang ketujuh kalinya menjadi 3,22 juta ton atau naik 7% dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca Juga
Sementara itu, jumlah produksi menurun 2% menjadi 1,81 juta ton sehingga total produksi minyak kelapa sawit mentah di Malaysia sepanjang 2018 menurun menjadi 19,5 juta ton dibandingkan dengan 2017 yang mencapai 19,9 juta ton.
Hal tersebut menjadi sebuah rekor baru akibat jumlah produksi yang lebih besar melampaui angka eskpor. Adapun, ekspor minyak kelapa sawitMalaysia meningkat 0,6% menjadi 1,38 juta ton, sedangkan impor minyak kelapa sawit Malaysia adalah 108,621 ton.
