Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pertambangan logam PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) berencana melakukan rights issue. Adanya tambahan dana digunakan perseroan untuk pembangunan smelter feronikel tahap II di Sulawesi Tengah.
Dalam keterbukaan informasi Kamis (24/1/2019), Direktur Central Omega Resources Feni Silvani Budiman menyampaikan, perusahaan akan melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
“Jumlah maksimal saham baru yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 9,3 miliar lembar saham,” paparnya, Kamis (24/1/2019).
Untuk memuluskan rencana aksi korporasi tersebut, perusahaan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Februari 2019. Jangka waktu pelaksanaan rights issue ialah 12 bulan setelah persetujuan RUPSLB.
Feni menyebutkan, rencana rights issue akan berdampak positif karena memperbaiki struktur modal perseroan. Dengan adanya tambahan pendanaan, DKFT akan segera dapat memulai pembangunan smelter tahap II di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
“Dana akan dipergunakan untuk pendanaan pembangunan smelter feronikel tahap II,” imbuhnya.
Central Omega memiliki kapasitas produksi 3 juta ton per tahun untuk penambangan bijih nikel dan 100.000 ton per tahun untuk pabrik smelter FeNi. Kedua operasional berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham DKFT menguat 0,62% atau 2 poin menjadi Rp300. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp1,69 triliun dengan Price to Earning Ratio (PER) -25 kali.
Bangun Smelter, Central Omega (DKFT) Siapkan Rights Issue
Emiten pertambangan logam PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) berencana melakukan rights issue. Adanya tambahan dana digunakan perseroan untuk pembangunan smelter feronikel tahap II di Sulawesi Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium