Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Dagang & Brexit Bisa Jadi Ancaman Rupiah Jangka Pendek

Bank Indonesia melihat negosiasi perang dagang dan Brexit akan menjadi risiko potensial yang akan membayangi pergerakan rupiah pada kuartal pertama tahun ini. 
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia melihat negosiasi perang dagang dan Brexit akan menjadi risiko potensial yang akan membayangi pergerakan rupiah pada kuartal pertama tahun ini. 
Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump selalu mengatakan bahwa negosiasi dengan China berjalan baik. Namun, dia tidak sama sekali membenarkan adanya keputusan untuk mencabut bea impor yang sudah dikenakan kepada China sebelumnya. 
Sementara itu, ketidakjelasan Brexit masih berlanjut seiring munculnya desakan untuk melakukan referendum ulang. 
Kepala Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah menuturkan masalah perlambatan global dan partial shutdown yang dilakukan AS juga menjadi perhatian bank sentral. 
"Namun, di sisi lain, hal tersebut akan membantu Indonesia karena membuat the Fed menjadi lebih dovish," papar Nanang, Senin (21/01).
Arah kebijakan the Fed yang lebih dovish memicu pergerakan arus dana ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Inflows atau arus modal asing yang kembali masuk ke pasar aset keuangan di dalam negeri ini akan membantu menstabilkan nilai tukar rupiah. 
Dari data BI, aliran modal asing terus berlanjut sejak akhir tahun lalu hingga Januari 2019. 
Dari awal tahun hingga 17 Januari 2019, total inflows mencapai Rp14,75 triliun. Adapun rinciannya, modal yang masuk ke pasar SBN sebesar Rp11,48 triliun dan ke pasar saham Rp3,21 triliun. 
Kondisi ini sangat mempengaruhi pergerakan rupiah. Menurut Nanang, BI tidak lagi seagresif tahun lalu dalam melakukan intervensi di pasar spot dalam rangka menstabilkan rupiah.
Sekalipun BI masuk ke pasar spot, Nanang mengatakan langkah ini hanya untuk memperhalus (smoothing) volatilitas dan semuanya dilakukan dalam jumlah yang kecil serta terukur. 
"Kami lebih fokus untuk memperbesar market liquidity di pasar DNDF," tegas Nanang. 
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper