Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Ikut Terdongkrak Harapan Stimulus China

Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berhasil bangkit dari pelemahannya dan berakhir naik pada perdagangan Selasa (15/1/2019), bersama dengan saham global, didorong harapan langkah stimulus lebih lanjut oleh China.

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berhasil bangkit dari pelemahannya dan berakhir naik pada perdagangan Selasa (15/1/2019), bersama dengan saham global, didorong harapan langkah stimulus lebih lanjut oleh China.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,65% atau 155,75 poin di level 24.065,59, indeks S&P 500 menanjak 1,07% atau 27,69 poin ke 2.610,3, sedangkan indeks Nasdaq Composite berakhir menguat 1,71% atau 117,92 poin di level 7.023,83.

Sentimen untuk Wall Street terangkat setelah Presiden AS Donald Trump berbicara tentang peluang kesepakatan perdagangan dengan China dan para pejabat pemerintahan China mengisyaratkan lebih banyak stimulus untuk ekonomi mereka yang melambat.

Pemerintah China mengisyaratkan akan melancarkan lebih banyak stimulus, termasuk memangkas pajak, untuk menunjang ekonomi negara tersebut, sehari setelah rilis data perdagangan yang lebih lemah dari perkiraan.

Asisten menteri keuangan, Xu Hongcai, mengatakan skala pengurangan pajak untuk tahun ini akan menjadi sekitar 1,3 triliun yuan (US$ 190 miliar), seperti dilansir Bloomberg.

Sementara itu, menurut Lian Weiliang, wakil ketua Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China, pemerintah berencana untuk memulai pembangunan proyek-proyek besar serta mendorong pemukiman migran pedesaan di kota-kota, memangkas birokrasi, mengurangi konsumsi energi, serta membuka lebih banyak area bisnis untuk investasi asing.

China sebelumnya dilaporkan mencatat penurunan ekspor dan impor pada bulan Desember 2018. Fakta ini menunjukkan pelemahan lebih lanjut dalam negara berekonomi terbesar kedua di dunia tersebut dan permintaan global yang lebih lesu.

“Setiap langkah untuk menstabilkan ekonomi global oleh China harus dilihat secara positif juga oleh AS,” tutur Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer, Independent Advisor Alliance di Charlotte, North Carolina, dikutip Reuters.

Kenaikan 6,5% dalam saham Netflix turut mengangkat bursa saham AS. Sementara itu, saham JPMorgan Chase & Co mampu berakhir sedikit naik meskipun melaporkan kenaikan laba dan pendapatan kuartalan yang lebih rendah dari perkiraan, akibat terbebani kelesuan dalam perdagangan obligasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper