Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Terseret Kekhawatiran Perlambatan Perdagangan China

Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir melemah pada perdagangan Senin (14/1/2019), bersama dengan saham global, akibat terdampak data perdagangan China yang lebih suram dari perkiraan.
Bursa Saham AS Wallstreet/Reuters
Bursa Saham AS Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir melemah pada perdagangan Senin (14/1/2019), bersama dengan saham global, akibat terdampak data perdagangan China yang lebih suram dari perkiraan.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,36% atau 86,11 poin di level 23.909,84, indeks S&P 500 melemah 0,53% atau 13,65 poin ke 2.582,61, sedangkan indeks Nasdaq Composite berakhir melorot 0,94% atau 65,56 poin di level 6.905,92.

Data perdagangan China yang dirilis Selasa (14/1) menunjukkan impor turun 7,6% pada Desember 2018 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, sedangkan analis memperkirakan kenaikan sebesar 5%. Adapun ekspor turun 4,4% pada periode yang sama, meleset dari ekspektasi kenaikan sebesar 3%.

Fakta ini menunjukkan pelemahan lebih lanjut pada China dan permintaan global yang lebih lesu akibat terdampak konflik perdagangannya dengan AS.

“Sentimen terbesar (dalam pasar hari ini) adalah penghindaran risiko,” ujar John Doyle, wakil presiden perdagangdn di Tempus Inc.

Amerika Serikat dan China, dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia, telah berupaya berunding untuk mencoba menyelesaikan konflik perdagangan mereka selama berbulan-bulan, tanpa ada tanda-tanda kemajuan yang berarti.

Kondisi permintaan yang lebih lesu telah dirasakan di seluruh dunia, dengan penjualan barang mulai dari iPhone hingga mobil melambat, serta mendorong peringatan penurunan laba dari sejumlah perusahaan, di antaranya Apple.

Saham-saham yang sensitif terhadap isu perdagangan turun, termasuk Boeing Co dan Caterpillar Inc, meskipun investor saham di AS juga gelisah ketika musim laporan kinerja keuangan perusahaan AS dimulai.

“Akan menjadi hal yang besar untuk melihat apakah perlambatan China itu nyata, atau jika itu adalah alasan bagi beberapa perusahaan untuk tidak mencapai pertumbuhan tinggi yang terlihat pada kuartal terakhir,” kata Craig Birk, kepala investasi di Personal Capital, San Francisco.

“Jika segalanya benar-benar melambat, Anda akan mulai melihatnya tampak pada kuartal itu dalam kinerja keuangan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper