Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten perkebunan, PT Mahkota Group Tbk. memproyeksikan penjualan pada tahun ini mencapai Rp5 triliun atau meningkat lebih dari dua kali lipat dari target tahun lalu.
Adapun target pendapatan emiten asal Tanah Deli pada 2018 senilai Rp2 triliun. Target tersebut dipatok sejalan dengan rampungnya pabrik baru refinery pada Juni 2019.
Sekretaris Perusahaan Mahkota Group Elvi mengatakan, kontribusi pabrik refinery terhadap penjualan bakal dimulai pada Juli 2019. Pabrik baru ini, bakal menghasilkan produk turunan CPO seperti olein atau minyak goreng dan sterin, sebagai bahan baku margarin atau oleochemical.
"Kontribusi penjualan dari refinery kurang lebih sekitar 40% dari target," ungkapnya kepada Bisnis.com, Rabu (9/1/2019).
Menurutnya, perusahaan yang menyasar bisnis CPO sudah cukup banyak, sehingga muncul persaingan yang cukup ketat. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perseroan mulai menyasar produk turunan kelapa sawit.
Untuk memperoleh laba yang lebih tinggi, perseroan harus menciptakan produk dengan nilai tambah. Pada 2018, target laba emiten berkode saham MGRO senilai Rp50 miliar dan target pada tahun ini senilai Rp123 miliar.
Dalam rangka melancarkan produksi minyak goreng pada semester II/2019, perseroan telah menyediakan stok sejak akhir tahun lalu. Perseroan pun memperlambat penjualan CPO pada akhir tahun lalu.
Adapun nilai proyek hilirasi tersebut mencapai Rp330 miliar. Dana pembangunan tersebut berasal dari pinjaman perbankan dan dana initial public offering (IPO).