Bisnis.com, JAKARTA—PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo masih mengantongi mandat pemeringkatan dalam rangka emisi surat utang korporasi senilai Rp23,4 triliun per 18 Desember 2018.
Salyadi Saputra, Direktur Utama Pefindo mengatakan bahwa hingga pekan lalu, mandat tersebut belum terealisasi menjadi penerbitan surat utang.
Mandat tersebut berasal dari 26 emiten, dengan mandat tertinggi berasal dari kelompok usaha sektor perbankan, yakni 6 emiten dengan target nilai emisi Rp6,5 triliun. Selanjutnya, disusul pembiayaan dengan 3 emiten senilai Rp4,15 triliun dan sektor telekomunikasi 2 emiten dengan nilai Rp3 triliun.
“Sampai sekarang memang mandat kita tidak terlalu besar karena sudah terealisasi di bulan-bulan sebelumnya. Sampai sekarang masih ada Rp23,4 triliun mandat kita yang mungkin direalisasikan awal tahun [2019],” katanya pekan lalu.
Adapun, hingga November 2018 total emisi surat utang korporasi sudah mencapai Rp127,19 triliun. Dominasi emisi masih berasal dari sektor finansial, yakni perbankan senilai Rp33,6 triliun dan pembiayaan Rp39,9 triliun.
Emisi dari sektor riil terutama didominasi oleh subsektor konstruksi dengan nilai Rp6,9 triliun dan telekomunikasi dengan nilai Rp7,45 triliun. Kedua subsektor ini sudah menjadi sektor yang dominan mengemisikan surat utang dari sektor riil dalam 3 tahun terakhir.
