Kurs Tengah menguat 36 Poin, Mayoritas Kurs di Asia Terapresiasi

Kurs jual ditetapkan Rp14.650 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.5504 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp146.

Aprianto Cahyo Nugroho - Bisnis.com

Rabu, 12 Desember 2018 | 11:57

Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (12/12/2018) di level Rp14.577 per dolar AS, menguat 36 poin atau 0,25% dari posisi Rp14.613 pada Selasa (11/12).

Kurs jual ditetapkan Rp14.650 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.5504 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp146.

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 5 poin atau 0,03% ke level Rp14.602 per dolar AS pada pukul 11.12 WIB.

Nilai tukar rupiah sebelumnya dibuka rebound dengan penguatan 0,19% atau 28 poin di level Rp14.580 per dolar AS, setelah pada perdagangan Selasa (11/12) berakhir melemah 0,38% atau 38 poin di level Rp14.608 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.574-Rp14.604 per dolar AS.

Pergerakan mata uang di Asia terpantau bergerak menguat terhadap dolar AS., dipimpin oleh dolar Taiwan yang terapresiasi 0,33%, disusul yuan Offshore China yang menguat 0,3%.

Di sisi lain, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau menguat 0,024 poin atau 0,02% ke level 97,412 pada pukul 11.22 WIB.

Pergerakan indeks dolar AS sebelumnya dibuka dengan pelemahan 0,005 poin atau 0,01% di level 97,383, setelah pada perdagangan Selasa berakhir menguat 0,17% atau 0,169 poin di posisi 97,388.

Dilansir Bloomberg, rupiah menguat dengan mata uang emerging market lainnya di Asia di tengah optimisme bahwa pemberian pembebasan dengan jaminan oleh Pengadilan Kanada kepada CFO Huawei Meng Wanzhou dapat membantu meningkatkan prospek pembicaraan perdagangan AS-China.

“Kami mengharapkan Rupiah untuk diperdagangkan menuju 14.400 pada akhir 2019,” Ahmad Nazmi Idrus, ekonom di RHB Banking Group, menulis dalam sebuah catatan, seperti dikutip Bloomberg.

"Sejauh ini, rupiah sudah dalam posisi yang baik untuk mendapatkan keuntungan dari rebound dalam sentimen risiko yang lebih luas, dan kami berharap ini akan berlanjut karena BI tetap proaktif dan kekhawatiran defisit neraca berjalan telah ditangani," lanjutnya.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)