Bisnis.com, JAKARTA -- Pound sterling jatuh ke level terendah sejak April 2017 setelah Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May menunda pemungutan suara di Parlemen atas draf Brexit yang dibawanya.
Langkah May menimbulkan kepanikan di kalangan investor terkait ketidakstabilan politik di negara Eropa Barat itu.
Reuters melansir dalam perdagangan Senin (10/12/2018), pound anjlok 1,6% terhadap dolar AS ke level US$1,2507. Pound juga tertekan hingga 1,5% terhadap euro ke level 90,875 pence.
Indeks FTSE 100, yang biasanya naik ketika pound turun, tak mampu menahan tekanan jual yang sangat besar dan ikut terkoreksi 0,8%. Adapun indeks FTSE 250, yang lebih fokus ke bursa domestik, harus rela anjlok hingga 2%.
Obligasi Pemerintah Inggris turut terpengaruh, dengan imbal hasil terpangkas 7,5 bps menjadi 1,19% atau level terendah sejak pertengahan Agustus 2018. Padahal, surat utang Pemerintah Inggris sebenarnya masuk dalam aset safe haven.
"Dalam pandangan dasar kami, tekanan di pasar finansial dan dunia usaha mestinya mengarah ke persetujuan atas kesepakatan tersebut di Parlemen pada detik-detik terakhir," ujar Silvia Dall'Angelo, ekonom senior dari Hermes Investment Management.
Namun, lanjutnya, situasinya sekarang sangat dinamis dan ada banyak kemungkinan.
May menunda pemungutan suara di parlemen atas proposal Brexit yang diajukannya pada Senin (10/12). Pemungutan suara tersebut sedianya digelar pada Selasa (11/12).
Dia juga akan berangkat ke Brussels, Belgia untuk melakukan renegosiasi dengan Uni Eropa (UE) terkait kebijakan backstop, yang masih menjadi ganjalan.
Kebijakan backstop adalah kebijakan yang menjamin bahwa tidak akan ada pembangunan ulang batas fisik di Pulau Irlandia jika hubungan dagang di masa depan tidak berjalan dengan baik. Satu-satunya perbatasan darat Inggris dengan negara tetangganya terletak di pulau tersebut, tepatnya dengan Irlandia.
Inggris dijadwalkan berpisah dengan UE secara resmi pada 29 Maret 2019.
Voting Draf Brexit di Parlemen Ditunda, Pound Jatuh ke Level Terendah Sejak April 2017
Pound sterling jatuh ke level terendah sejak April 2017 setelah Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May menunda pemungutan suara di Parlemen atas draf Brexit yang dibawanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 jam yang lalu