Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. memproyeksikan volume penjualan hingga akhir tahun ini sebesar 24,2 juta ton, meleset dari target 25 juta ton.
Soal produksi, emiten dengan sandi ITMG tersebut memprediksi masih akan sesuai rencana perseroan yaitu 22,5 juta ton atau level yang sama dengan tahun lalu.
Direktur Keuangan Indo Tambangraya Megah Yulius Gozali menyampaikan dengan posisi produksi tersebut, perseroan harus membeli produksi dari pihak ketiga. Namun, harga dari pihak eksternal tersebut sudah cukup tinggi sehingga tidak efisien untuk dipasarkan lagi.
“Target produksi kami masih yakin tercapai tapi sales akan berkurang. Faktornya, yaitu dengan produksi 22,5 juta ton, kami harus membeli 2,5 juta ton lagi, tapi harganya saat ini jadi semakin mahal,” ungkap Yulius di Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Yulius menyampaikan harga batu bara memang terus bertahan di level tinggi. Perseroan mencatat pada Juli 2018, harga sempat menyentuh US$121 per ton, lalu perlahan turun ke US$116 pada kuartal III/2018, lalu saat ini masih bertahan pada US$98 juta ton.
Sebagai catatan, hingga kuartal III/2018 perseroan membukukan produksi batu bara sebesar 15,7 juta ton dan penjualan 16,1 juta ton.
Namun, penurunan penjualan tersebut tidak akan berpengaruh pada performa perusahaan. Menurut Yulius, kinerja kuartal akhir 2018 akan lebih baik dari kuartal sebelumnya bahkan mencapai level tertinggi dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya.
Kondisi tersebut didukung oleh harga batu bara yang baik dengan rata-rata harga jual (average selling price/ASP) yang diprediksi meningkat dari kuartal III/2018 yang sebesar US$88 per ton. Adapun, sepanjang Januari—September 2018, ASP perseroan mencapai US$84,2 juta ton.
Faktor pengerek produksi perseroan lainnya yaitu secara seasonal base, produksi batu bara mengalami kenaikan pada kuartal akhir.
Pada tahun depan, perseroan memprediksi produksi akan meningkat 500.000—1 juta ton sehingga total output akan sebesar 23 juta ton—23,5 juta ton. Angka penjualan akan seirama dengan kenaikan produksi tersebut.