Bisnis.com, JAKARTA – Emiten diler dan perbengkelan PT Industri dan Perdagangan Bintracho Dharma Tbk. menyebut hingga akhir tahun perseroan menggenjot efisiensi usaha sehingga dapat memaksimalkan pertumbuhan laba bersih pada 2018.
Dari upaya tersebut, perseroan tercatat membukukan pertumbhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan. Selain itu, pemulihan penjualan kendaraan roda empat pun menopang pertumbuhan kinerja perseroan.
Investor Relations Bintraco Dharma Patrick Kapugu menyampaikan bahwa sepanjang tahun ini, pereseroan menempuh sejumlah efisiensi biaya untuk beberapa kebutuhan operasional. Hal tersebut dapat membantu perseroan menjaga margin di tengah era kenaikan suku bunga.
“Di samping penjualan yang juga meningkat, ada efisiensi-efisiensi yang kami lakukan seperti pemangkasan inefesiensi pada biaya logistik, dan secara promosi juga disesuaikan. Ini membantu margin kami,” ungkap Patrick pada Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Berdasarkan laporan keuangan, emiten dengan sandi CARS tersebut membukukan pendapatan Rp5,67 triliun pada periode yang berakhir 30 September 2018, meningkat 7,83% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (yoy) yang sebesar Rp5,26
Pendapatan perseroan tersebut terdiri dari pendapatan dari segmen otomotif yang meningkat 6,78% yoy ke level Rp4,77 triliun, dan pendapatan segmen pembiayaan konsumen tumbuh lebih tinggi yaitu 13,67% menjadi Rp902,84 miliar.
Adapun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan perseroan mencapai Rp202,21 miliar, meningkat 25,65% secara yoy.
Dari sisi penjualan kendaraan, Patrick menyampaikan perseroan membukukan penjualan Toyota Rush yang cukup memuaskan sepanjang tahun ini. Hingga saat ini, penjualan produk tersebut cukup masif sehingga CARS tidak perlu memberikan potongan harga yang biasa dilakukan pada akhir tahun.
“Kami hampir tidak mengeluarkan diskon untuk produk tersebut, ketersediaannya harus inden dan stoknya sangat sedikit,” ungkap Patrick.
Dari sisi laba bersih, Patrick menyampaikan selain mendongkrak penjualan dan efisiensi, pada tahun ini perseroan mendapatkan kontribusi laba yang lebih baik dari perusahaan entitas asosiasi yang bergerak pada bisnis manufaktur otomotif.
Hingga akhir tahun, Patrick memperkirakan komposisi dari kontribusi pendapatan masih akan serupa. Hingga akhir tahun, emiten yang sebagian aktivitas bisnisnya berada di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta tersebut menargetkan laba bersih dapat mencapai Rp275 miliar.
Hingga akhir tahun, perseroan optimis mengantongi penjualan senilai Rp7 triliun. CARS juga berencana melakukan penambahan gerai Mercedes-Benz di Lampung pada tahun ini dan dua gerai Mercedes-Benz di Pulau Jawa.