Bisnis.com, JAKARTA -- PT Prodia Widyahusada Tbk. memproyeksikan pertumbuhan pendapatan pada akhir tahun bisa mencapai dua digit.
Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Muliaty mengungkapkan, pertumbuhan pendapatan hingga kuartal III/2018 mencapai 7,2% year on year. Dalam laporan keuangan September 2018, pendapatan bersih yang dibukukan emiten bersandi saham PRDA tercatat Rp1,11 triliun.
"Target akhir tahun, low double digit. Kami juga melihat, ada peningkatan pada Oktober dan November," ungkapnya di Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Secara detail, pendapatan PRDA paling besar berasal dari laboratorium senilai Rp993,33 miliar, disusul dengan pendapatan bukan laboratorium senilai Rp132,46 miliar dan klinik senilai Rp3,02 miliar.
Sementara itu, laba yang dibukukan oleh PRDA hingga September 2018 senilai Rp106,49 miliar, naik 7,67% dari posisi Rp98,9 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Bila ditelisik dari sisi pelanggan, kontribusi paling besar berasal dari pelanggan individu senilai Rp368,11 miliar, atau setara 32,98% dari pendapatan September 2018.
Lalu disusul oleh pelanggan dari referensi dokter, dengan nilai Rp350,41 miliar. Namun, segmen pendapatan dari referensi dokter mencatatkan penurunan hingga Rp5 miliar. Kemudian, pendapatan dari pelanggan referensi pihak ketiga dan korporasi masing-masing senilai Rp230,62 miliar dan Rp167,54 miliar.
Dewi menambahkan, pendapatan pada Oktober 2018 tercatat cukup baik, begitu juga dengan November 2018. Sebab, perseroan telah ikut memeriahkan hari kesehatan, dengan memberikan promo dan diperoleh hasil animo masyarakat cukup besar. Selain itu, perseroan juga telah melakukan inovasi CArisk yakni pemeriksaan genomik untuk meningkatkan pendapatan.
Sebagai informasi, pada akhir 2017, PRDA membukukan pertumbuhan pendapatan bersih dan laba masing-masing 7,95% dan 71%, masing-masing menjadi Rp1,46 triliun dan Rp150,79 miliar.
Hingga saat ini, PRDA telah membuka 4 cabang baru atau laboratorium klinik, sehingga total cabang menjadi 141 cabang. Dalam waktu dekat, perseroan akan membuka cabang baru di Bengkulu dan kini masih dalam proses persiapan.
Pada tahun depan, PRDA berencana membuka 5-7 gerai baru. Dia mengungkapkan, alokasi belanja modal yang disediakan pada tahun depan senilai Rp300 miliar, termasuk untuk pembukaan cabang dan peningkatan teknologi.
Direktur Bisnis & Marketing Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati mengungkapkan, perseroan telah meluncurkan chatbot tanya Prodia (Tania). Dia mengharapkan melalui chatbot ini, semakin banyak pelanggan baru yang melakukan pemeriksaan ke Prodia.
"Ke depannya, kami berharap yang melakukan pemeriksaan adalah bukan hanya pelanggan yang sakit, tetapi juga sehat, dengan tujuan untuk melakukan pencegahan," ungkap Indriyanti.