Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi rentan menuju area support pada perdagangan Kamis (22/11/2018) setelah melanjutkan pelemahannya pada akhir perdagangan Rabu (21/11/2018).
Kemarin, IHSG ditutup melemah 0,95% atau 57,24 poin pada level 5.948,05, penurunan terbesar sejak berakhir melemah sekitar 1,7% pada 12 November.Indeks melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari kedua berturut-turut setelah berakhir terkoreksi 0,12% atau 7,05 poin di posisi 6.005,30 pada perdagangan sebelum libur nasional, Senin (20/11).
Pelemahan IHSG mulai berlanjut ketika dibuka melorot 1,05% atau 63,1 poin pada posisi 5.942,20 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak negatif pada level 5.908 – 5.978,59.
Dari 616 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 131 saham menguat, 273 saham melemah, dan 212 saham stagnan. Enam dari sembilan sektor menetap di teritori negatif, dipimpin tambang, pertanian, dan finansial yang masing-masing melemah 5,02%, 1,57%, dan 1,51%. Tiga sektor lainnya mampu mengakhiri pergerakannya di zona hijau, dipimpin sektor properti yang menguat 0,80%.
Sektor tambang memimpin pelemahan sejumlah sektor hari ini saat harga batu bara bertahan di bawah level US$100 per ton. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tergelincir dari reli penguatannya dan berakhir terdepresiasi 15 poin atau 0,10% di level Rp14.603 per dolar AS, setelah masih mampu ditutup terapresiasi 24 poin pada posisi 14.588 per dolar AS pada Senin (19/11).
Reli aksi beli bersih atau net buy oleh investor asing pun terpatahkan pada perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing membukukan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp587,04 miliar.
Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan tren dan sentimen negatif pada komoditas tambang energi dan logam mendorong investor melakukan aksi jual. Investor berspekulasi pada kenaikan BI 7 days repo rate akan memberikan gejolak negatif pada pertumbuhan pinjaman.
"Pergerakan IHSG secara teknikal terkonfirmasi menutup gap up yang terbentuk pada perdagangan sebelumnya dan menguji support level. Indikator Stochastic dead-cross pada area jenuh beli dengan momentum bearish reversal yang terbentuk pada indikator RSI," ungkap Nafan
Dia memperkirakan IHSG masih akan mengalami tekanan untuk kembali bertahan pada level support dengan support resistance 5.900-6.000. Saham-saham yang dapat dicermati diantaranya WTON, BNLI, ADRO, ITMG, INDY, ERAA, dan ESAA.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menyampaikan pada perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak pada area support 5.874-5.911 dan resisten 5.981-6.015.
"MACD berada di area positif. Di sisi lain, Stochastic dan RSI berada di area netral. Namun demikian, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support," ungkap Nafan
Beberapa saham yang dia rekomendasikan yaitu BKSL, DOID, MAPI, TINS, UNTR, dan UNVR.