Bisnis.com, JAKARTA - Profindo Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan pada hari ini bergerak mixed cenderung melemah dengan rentang pergerakan 5909-6016.
Wall Street berbalik melemah pada perdagangan Kamis waktu setempat dipengaruhi pernyataan Federal Reservemengenai kondisi perlambatan investasi bisnis yang dapat menjadi penghambat pada pertumbuhan ekonomi ke depannya.
Sementara itu, Federal Reserve juga mengumumkan menahan suku bunga di level 2%-2.5%. Jatuhnya harga minyak juga menjadi sentiment negative terhadap sektor energi. Dow Jones +0.04%, S&P500 -0.25%, dan Nasdaq -0.53%.
Bursa Eropa ditutup bervariasi dikarenakan perhatian pasar tertuju pada pertemuan penentuan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve. Adapun, Bursa Eropa telah ditutup sebelum The Fed mengumumkan kebijakan moneternya. Dax -0.45%, CAC 40 -0.13%, FTSE 100 +0.33%, dan Stoxx 600 +0.19%.
Harga minyak mentah melanjutkan pelemahan selama sepekan dan berada di level US$60 per barel dikarenakan pasar fokus pada kenaikan produksi minyak mentah AS dan sinyal output dari Irak, Abu Dhabi dan Indonesia akan tumbuh lebih cepat dibandingkan estimasi di tahun 2019.
IHSG ditutup menguat dipengaruhi katalis positif kenaikan di bursa global. Adapun, sektor yang menopang kenaikan Indeks terutama sektor perdagangan, keuangan, dan infrastruktur.
Asing mencatatkan net buy sebesar Rp 1.1 triliun dengan saham GOOD dan BBRI menjadi net top buyer, sedangkan saham BBCA dan ADRO menjadi net top seller.
Secara teknikal, indeks membentuk spinning top candlestick pattern mengindikaskan potensi melemah. Indikator stochastic berada di area overbought, sedangkan RSI bergerak uptrend. Sehingga diperkirakan Indeks pada hari ini bergerak mixed cenderung melemah dengan range pergerakan 5909-6016.
Saham yang diperhatikan adalah TINS (buy), SSMS (buy), INCO (buy), UNVR (buy), ICBP (buy), dan KLBF (buy).
(DISCLAIMER ON)