Bisnis.com, JAKARTA—Emiten alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 33,85% pada tahun fiskal 2018.
Sekretaris Perusahaan Hexindo Adiperkasa A. Maryati menyampaikan, pada tahun fiskal 2018 atau periode April 2018—Maret 2019 perusahaan membidik penjualan alat berat sebanyak 2.060 unit. Volume itu bertumbuh 33,85% year on year (yoy) dari realisasi pemasaran tahun fiskal sebelumnya sejumlah 1.539 unit.
“Permintaan alat berat sedang positif. Tahun ini kemungkinan total penjualan domestik 9.500 unit, dan tahun depan masih dapat bertumbuh 10%-15%,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (1/11/2018).
Per September 2018, perusahaan sudah merealisasikan penjualan alat berat sebanyak 965 unit, atau 46,84% dari target setahun fiskal. Komposisi segmen pasar ialah agribisnis 29%, konstruksi 25%, kehutanan 24%, dan pertambangan 22%.
Hexa yang menjual alat berat merek Hitachi merupakan penguasa pangsa pasar domestik kedua setelah Komatsu, milik PT United Tractors Tbk. (UNTR). Pesanan produk paling banyak ialah jenis excavator dan dump truck dengan ukuran rata-rata di atas 120 ton.
Per September 2018 atau paruh pertama dari tahun fiskal 2018, HEXA mencatatkan pendapatan US$191,33 juta, tumbuh 21,52% yoy dari sebelumnya US$157,45 juta. Adapun, laba bersih meningkat 25,10% yoy menjadi US$12,01 juta dari posisi per September 2017 senilai US$9,6 juta.
HEXA Optimisis Penjualan 2018 Tumbuh 33,85%
Emiten alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 33,85% pada tahun fiskal 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Mia Chitra Dinisari
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Harga Kopi Makin Pahit Lagi
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
23 menit yang lalu
Intip Penjualan Nikel Daaz Bara (DAAZ) Saat Saham Masih Disuspensi
50 menit yang lalu
Bos Timah (TINS) Bicara Soal Lanjutan Eksplorasi Tambang Eks Koba Tin
1 jam yang lalu
Harga Kopi Makin Pahit Lagi
1 jam yang lalu