Bisnis.com, SEMINYAK - Anak usaha PT Mandiri Sekuritas, yakni Mandiri Securities Pte. Ltd. menguasai pangsa pasar sebesar 11,7% dan menempati posisi kedua pada Bloomberg Global Bonds League Table.
Dari data yang dirilis perseroan, per September lalu Mandiri Securities telah menyelesaikan sebanyak 7 penerbitan global bond dengan porsi penerbitan mencapai Rp20 triliun.
Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengatakan, capaian anak usaha yang berbasis di Singapura tersebut membuktikan bahwa kinerja dan peran perseroan telah banyak berkembang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Dengan berorientasi pada sustainability, kami optimis kehadiran Mandiri Securities di Singapura akan menjadi katalis baru bagi pertumbuhan bisnis Mandiri Sekuritas di masa mendatang," katanya saat paparan kinerja di Seminyak, Bali, Jumat (2/11/2018).
Mandiri Securities Singapore didirikan pada pertengahan tahun lalu. Pada akhir 2017, perusahaan tersebut masih mencatatkan kerugian. Namun pada tahun ini, berdasarkan data per September cabang Mandiri Sekuritas itu mencatatkan keuntungan senilai Rp32 miliar.
Silvano menjelaskan, keberadaan kantor cabang itu bertujuan untuk memfasilitasi emiten di dalam negeri guna mendapatkan pendanaan dari investor asing. Salah satunya melalui penerbitan surat utang, baik global bond maupun komodo bond.
"Jadi kami mengembangkan emiten untuk mendapatkan investor yang lebih luas. Kami memprioritaskan oerusahaan tercatat yang berasal dari Indonesia, baik swasta maupun badan usaha milik negara," tegasnya.
Kendati masih fokus untuk menangani perusahaan tercatat dari dalam negeri, Silvano tidak menutup kemungkinan pada masa mendatang perseroan akan memfasilitasi penghimpunan dana dari emiten di luar negeri.
Sementara itu, induk usaha Mandiri Securities Singapore hingga kuartal III/2018 telah melaksanakan total 30 mandat untuk obligasi dengan porsi senilai Rp13 triliun, serta menguasai 15% pangsa pasar.
"Perseroan juga berhasil merampungkan 5 mandat penjaminan emisi saham dengan nilai penjaminan sebesar Rp2 triliun, atau mewakili 7% pangsa pasar dari seluruh nilai penjaminan yang ada," ujarnya.
Di sisi lain, Mandiri Sekuritas bersama PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) memperkenalkan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK-DINFRA), dan menghadirkan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) bersifat ekuitas untuk membiayai pembangunan infrastruktur.
Perseroan juga telah memperkenalkan 3 inovasi pendanaan untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ketiga instrumen tersebut adalah sekuritisasi aset, obligasi berbasis proyek ( project bond ), serta 2 penerbitan global IDR bonds atau yang dikenal dengan Komodo Bonds.
"Inovasi ini semakin memperkuat posisi Mandiri Group sebagai institusi finansial terbesar sekaligus pionir dalam menghadirkan solusi pendanaan terlengkap di Indonesia," ujar Silvano.