Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba MARK Melonjak 82,88%

Emiten produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. membukukan laba bersih hingga periode yang berakhir 30 September 2018 sebesar Rp58,73 miliar, meningkat 82,88% dibandingkan capaian perseroan pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp32,17 miliar.
MARK
MARK

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. membukukan laba bersih hingga periode yang berakhir 30 September 2018 sebesar Rp58,73 miliar, meningkat 82,88% dibandingkan capaian perseroan pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp32,17 miliar.

Pencapaian pada kuartal III/2018 ini sekaligus melampaui realisasi laba bersih perseroan sepanjang 2017 yang tercatat sebesar Rp49,25 miliar.

Presiden Direktur Mark Dynamics Indonesia, Ridwan menyampaikan kenaikan laba bersih perseroan didorong oleh peningkatan penjualan sampai kuartal III/2018 sebesar 35,24% ke level Rp240,45 miliar, atau dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp177,79 miliar.

“Tercapainya penjualan pada periode ini bahkan lebih baik dari penjualan sepanjang 2017 yang sebesar Rp239,79 miliar. Capaian ini juga melampaui target yang ditetapkan manajemen,” ungkap Ridwan, Jumat (26/10).

Ridwan menjelaskan kinerja penjualan perseroan masih mengandalkan ekspor yang berkontribusi hingga Rp228,66 miliar atau 95,1% dari total nilai penjualan. Capaian ekspor tersebut juga meningkat 36,27% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Dari sisi penjualan hand former, perseroan mencatat penjualan sebesar 4,78 juta unit atau meningkat 28,5% dibandingkan yoy yang sebesar 3,72 juta unit.

Ridwan menggarisbawahi capaian pada kuartal III/2018 juga menunjukkan upaya efisiensi perseroan berhasil. Pada kuartal III/2018, laba kotor emiten dengan sandi MARK tersebut mencapai Rp104,85 miliar, dengan margin laba kotor sebesar 43,61%.

Pencapaian tersebut meningkat signifikan jika dibandingkan dengan laba kotor perseroan pada periode sama tahun lalu yang sebesar Rp63,88 miliar dan margin laba kotor sebesar Rp35,93%.

Selain itu, perseroan mencatat hingga kuartal III/2018 membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp80,83 miliar dengan marjin laba sebesar 33,62%, meningkat dari tahun lalu yang sebesar Rp44,65 miliar dan margin laba 25,12%.

“Perseroan menjaga tingkat biaya yang rendah meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah sepanjang triwulan ketiga 2018, di mana pos pendapatan beban dan lain-lain, kami mencatat laba selisih kurs sebesar Rp1,42 miliar setelah yoy sempat rugi Rp652,96 juta,” jelas Ridwan.

Dia menyebut produk cetakan sarung tangan akan terus meningkat seiring kenaikan produksi sarung tangan oleh pelanggan utama perseroan di Malaysia. Negeri Jiran merupakan pemasok sekitar 61% sarung tangan karet dunia.

Pada tahun ini, Malaysia memprediksi dapat memasok hingga 63% dari kebutuhan pasar global. Malaysia menjadi pasar teerbesar perseroan dibandingkan manufaktur sarung tangan domestik yang hanya menguasai 3% pangsa pasar.

Pada level global, pertumbuhan industri sarung tangan mencapai 15% dengan  Amerika Serikat merupakan importir terbesar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper