Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet tergelincir dan berakhir melorot pada perdagangan hari ini, Selasa (23/10/2018), seiring dengan anjloknya bursa saham di China sehingga memicu kekhawatiran tentang permintaan untuk komoditas ini.
Harga karet untuk kontrak teraktif Maret 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melorot 1,30% atau 2,20 poin di 167,10 yen per kg, mematahkan penguatan yang berhasil dibukukan dua hari berturut-turut sebelumnya.
Harga bahan utama pembuatan ban ini mulai tergelincir ketika dibuka turun 0,41% atau 0,70 poin di posisi 168,60 pagi tadi.
Sementara itu, indeks Shanghai Composite China hari ini berakhir anjlok 2,26% atau 60,05 poin di level 2.594,82 dan indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham blue chip ditutup anjlok 2,66% atau 86,85 poin di level 3.183,43.
Padahal, pada perdagangan Senin (22/10), bursa saham China mencatatkan kenaikan terbesar dalam lebih dari dua tahun sekaligus mendorong harga karet menambah kenaikannya. Pada perdagangan Senin (22/10), harga karet berakhir naik 1,50% di level 169,30.
“Para pedagang mengambil petunjuk dari pasar saham China dalam mencermati permintaan karet,” ujar Avtar Sandu, manajer senior untuk komoditas di Phillip Futures Pte., seperti dikutip Bloomberg, “Sejumlah investor juga mengambil untung pascareli.”
Turut membebani gerak karet, nilai tukar yen rebound dan terapresiasi 0,49 poin atau 0,43% ke level 112,33 yen per dolar AS pada pukul 14.20 WIB, setelah melemah pada dua sesi perdagangan berturut-turt sebelumnya.
Penguatan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi menurun.
Sejalan dengan karet Tocom, di Shanghai Futures Exchange, harga karet untuk pengiriman Januari 2019 tergekincir dan berakhir turun 0,58% atau 70 poin di posisi 12.025 yuan per ton, setelah ditutup dengan kenaikan 0,67% atau 80 poin di level 12.095 pada Senin (22/10).
Bersama karet, harga minyak WTI kontrak Desember 2018 terpantau turun 0,36% atau 0,25 poin ke US$69,11 per barel pada pukul 14.52 WIB, setelah mampu berakhir naik 0,12% di posisi 69,36 pada Senin (22/10).
Pergerakan Harga Karet Kontrak Maret 2019 di Tocom
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
23/10/2018 | 167,10 | -1,30% |
22/10/2018 | 169,30 | +1,50% |
19/10/2018 | 166,80 | +0,60% |
18/10/2018 | 165,80 | -2,41% |
17/10/2018 | 169,90 | +0,47% |
Sumber: Bloomberg