Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Kospi Korea Selatan ditutup melemah pada akhir perdagangan hari kelima berturut-turut, Jumat (5/10/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Kospi ditutup di zona merah dengan pelemahan 0,31% atau 6,97 poin di level 2.267,52, setelah dibuka juga dengan pelemahan 0,2% atau 4,55 poin di posisi 2.269,94.
Indeks Kospi melemah pada perdagangan hari kelima berturut-turut setelah pada perdagangan Kamis (4/10), indeks ditutup melemah 1,52% atau 35,08 poin ke level 2.274,49.
Sebanyak 240 saham menguat, 487 saham melemah, dan 54 saham stagnan dari 781 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.
Saham yang mendorong pelemahan indeks Kospi di antaranya saham Hanil Cement Co. Ltd. yang melemah 3,93% dan Woori Bank yang turun 1,18%.
Pergerakan indeks Kospi sejalan dengan gerak bursa di Asia yang melemah perdagangan hari ini setelah imbal hasil Treasury AS melonjak ke level tertinggi barunya dalam tujuh tahun sekaligus mendorong kekhawatiran tentang inflasi dan risiko laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan.
Dilansir Reuters, imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir sebesar 3,232%.
“Imbal hasil Treasury yang meningkat pesat menggoyahkan pasar ekuitas di seluruh dunia, dengan saham teknologi mendorong penurunan,” kata Yasuo Sakuma, chief investment officer di Libra Investments.
Lonjakan imbal hasil Treasury juga mendorong kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah di seluruh dunia, dengan pengecualian besar Italia, di mana biaya pinjaman menurun setelah pemerintah menyatakan akan memangkas target defisit anggaran dari 2020.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
5/10/2018 | 2.267,52 | -0,31% |
4/10/2018 | 2.274,49 | -1,52% |
3/10/2018 | Holiday | Holiday |
2/10/2018 | 2.309,57 | -1,25% |
1/10/2018 | 2.338,88 | -0,18% |
Sumber: Bloomberg