Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten anyar PT Super Energy Tbk. (SURE) mengalami kelebihan permintaan hingga 4 kali dari seluruh saham yang ditawarkan.
"Permintaan Initial Public Offering (IPO) oversubscribed 4 kali lipat dari jumlah yang ditawarkan," tutur Direktur Utama SURE Agustus Sani Nugroho usai pembukaan perdagangan saham, Jumat (5/10/2018).
Lewat IPO ini, perusahaan melepas 240 juta saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga saham perdana adalah Rp155, sehingga perseroan meraih dana segar sebesar Rp37,2 miliar.
Namun, saham SURE langsung mengalami auto reject setelah naik 69,03% menjadi Rp262. SURE adalah perusahaan energi terintegrasi dan memiliki dua entitas anak yang bergerak di bidang pengolahan gas suar serta distribusi Compressed Natural Gas (CNG).
Bersamaan dengan penawaran umum perdana, perseroan menerbitkan 297,57 juta saham baru dalam rangka Mandatory Convertible Bond (MCB) senilai Rp46,12 miliar. MCB akan diserap oleh Asian Global Energy Pte. Ltd. (AGE).
Setelah IPO dan konversi MCB, kepemilikan PT Super Capital Indonesia di SURE akan berkurang menjadi 64,06% dari sebelumnya 99,93%. Kepemilikan PT Superstrada Indonesia juga terdilusi menjadi 0,04% dari sebelumnya 0,07%.
Adapun kepemilikan publik akan terdilusi menjadi 16,03% dari sebelumnya 20%. Sementara itu, AGE sebagai pemegang MCB mendapatkan 19,87% saham SURE.