Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Tertekan Imbal Hasil Treasury, Indeks Kospi Lanjutkan Pelemahan di Hari Keempat

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Kospi ditutup di zona merah dengan pelemehan 1,52% atau 35,08 poin di level 2.274,49, setelah dibuka dengan penguatan 0,06% atau 1,49 poin di posisi 2.311,06.

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Kospi Korea Selatan ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (4/10/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Kospi ditutup di zona merah dengan pelemehan 1,52% atau 35,08 poin di level 2.274,49, setelah dibuka dengan penguatan 0,06% atau 1,49 poin di posisi 2.311,06.

Indeks Kospi melemah pada perdagangan hari keempat berturut-turut setelah pada perdagangan Selasa (2/10), indeks ditutup melemah 1,25% atau 29,31 poin ke level 2.309,57.

Sebanyak 226 saham menguat, 507 saham melemah, dan 48 saham stagnan dari 781 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.

Saham yang mendorong pelemahan indeks Kospi di antaranya saham Hanil Cement Co. Ltd. yang melemah 0,97% dan Hana Pharm Co. Ltd. yang turun 7,39%.

Pergerakan indeks Kospi sejalan dengan gerak bursa di Asia yang tertekan kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS menyusul data ekonomi yang positif.

Kenaikan imbal hasil Treasury tinggi tidak menguntungkan bagi pasar emerging market karena kenaikan tersebut cenderung menarik dana asing serta menekan mata uang.

"Sebuah dinamika sederhana sedang dimainkan dalam ekonomi global saat ini, AS sedang booming, sementara sebagian besar pasar lain melambat atau bahkan mandek," kata ekonom HSBC, Kevin Logan, seperti dikutip Reuters.

"Federal Reserve yang menaikkan suku bunga untuk mencegah ekonomi AS dari overheating menghambat opsi kebijakan negara-negara lain dengan pengetatan kondisi keuangan di tengah peningkatan ketegangan perdagangan," lanjutnya

Pergerakan Indeks KOSPI

Tanggal

Level

Perubahan

4/10/2018

2.274,49

-1,52%

3/10/2018

Holiday

Holiday

2/10/2018

2.309,57

-1,25%

1/10/2018

2.338,88

-0,18%

28/9/2018

2.343,07

-0,52%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper