Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih cukup fluktuatif. Apalagi, indeks mendapat tekanan dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Senior Portofolio Manager Equity PT Manulife Asset Management Indonesia Samuel Kesuma menilai, ada enam hal yang bisa menjadi faktor kunci pulihnya pergerakan indeks.
Pertama, berkurangnya ketidakpastian dari sisi eksternal, khususnya terkait perundingan konflik dagang dan berkurangnya kekhawatiran penularan krisis ekonomi pada negara berkembang. Kedua, kebijakan proaktif bank sentral dalam menopang nilai tukar rupiah.
Ketiga, kondisi fiskal yang lebih baik, di mana laju kenaikan pendapatan negara lebih besar dibandingkan dedngan laju kenaikan belanja negara. Sampai dengan 31 Juli 2018 penerimaan pajak tumbuh 14,36% YoY, sementara belanja negara tumbuh 7,7% YoY.
"RAPBN 2019 juga terlihat lebih realistis dan achievable dengan mengedepankan displin fiskal dan menjaga daya beli masyarakat," kata dia dalam riset yang dikutip, Rabu (3/10/2018).
Keempat, situasi politik menjelang Pilpres yang diperkirakan akan tetap kondusif. Kelima, valuasi pasar saham yang lebih atraktif dan berkurangnya tekanan jual asing melihat kepemilikan asing pada pasar saham Indonesia yang relatif jauh lebih rendah dibandingkan beberapa tahun yang lalu.
"Keenam, secara umum stimulus ekonomi China dan perubahan nada kebijakan The Fed akan menguntungkan negara berkembang seperti Indonesia," ujarnya.