Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten PT Estika Tata Tiara atau biasa disebut KIBIF berencana melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 20% saham.
Direktur Utama KIBIF Yustinus Sadmoko mengatakan, perseroan menargetkan pelaksanaan IPO saham pada 4 Desember 2018 dengan menggunakan pembukuan per Juni 2018. Jumlah saham yang dilepas ke publik sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan.
"Rencananya sekitar 20% yang dilepas ke publik, persentasenya bisa saja berubah," ujarnya setelah melakukan mini expose di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/10/2018).
KIBIF merupakan perusahaan daging dengan bisnis model terintegrasi dari hulu ke hilir. Perseroan memiliki bisnis pengolahan dan perdagangan sapi, ayam, ikan, peternakan, serta distribusi makanan olahan.
Perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai pelaksana penjamin emisi (underwriter) saham perseroan. Dana hasil IPO akan digunakan untuk perluasan usaha, peningkatan kapasitas dan produksi, serta pembenahan logistik dan distribusi.
Saat ini, KIBIF mengoperasikan tiga pabrik pengolahan gading di Cikarang, Subang, Jawa Barat, dan Salatiga, Jawa Tengah. Total kapasitas mencapai 1.500 ton per bulan dengan utilisasi yang hampir penuh.
"Kapasitas pengolahan sekarang hampir penuh. Ke depannya kapasitas itu akan ditingkatkan 3-4 kali lipat dari saat ini," ujarnya.
KIBIF telah memiliki beberapa merek makanan olahan seperti Boss, Murato, Adell, dan Kipao. Selain menjual ke ritel, KIBIF juga mendistribusikan daging ke restoran-restoran ternama seperti Pizza Hut, Marugame Udon, dan Hoka-Hoka Bento.