Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Bisnis 27 melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (2/10/2018), dengan sejumlah saham perbankan sebagai penekan utama.
Indeks Bisnis 27 turun 0,42% atau 2,16 poin ke posisi 518,79 di jeda siang, meskipun dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,10% atau 0,52 poin di posisi 521,48.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks Bisnis 27 bergerak pada level 518,76-522,81.
Dari 27 saham anggota indeks Bisnis 27, sebanyak 11 saham menguat, 14 saham melemah, dan 2 saham stagnan pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 1,87% dan 0,94% menjadi penekan utama terhadap koreksi indeks Bisnis 27 pada akhir sesi I.
Indeks Bisnis 27 merupakan indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
Sejalan dengan Bisnis 27, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) IHSG turun 0,40% atau 23,71 poin ke level 5.920,89 pada akhir sesi I. Padahal, indeks sempat menyentuh level 5.956 setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,04% di posisi 5.947,25.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.920,75 – 5.956,78. Adapun pada perdagangan Senin (1/10), IHSG berakhir turun 0,53% di level 5.944,60.
Sektor industri dasar yang turun 1,24%, memimpin pelemahan enam sektor menekan pergerakan IHSG pada akhir sesi I, disusul sektor finansial yang turun 0,54%. Adapun tiga sektor lainnya mampu menetap di zona hijau, dipimpin sektor aneka industri yang naik 0,33%.
Sebanyak 144 saham menguat, 201 saham melemah, dan 258 saham stagnan dari 603 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia siang ini.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. juga menjadi penekan utama terhadap koreksi IHSG pada akhir sesi I.
Berikut adalah harga saham Bisnis27 di akhir sesi I :
Kode | Nama Perusahaan | Harga (Rp) |
PT Astra Agro Lestari Tbk | 11950 | |
PT Adaro Energy Tbk | 1860 | |
AKRA | PT AKR Corporindo Tbk | 3970 |
PT Astra International Tbk | 7375 | |
PT Bank Central Asia Tbk | 23975 | |
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk | 7375 | |
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk | 3150 | |
BDMN | PT Bank Danamon Indonesia Tbk | 7125 |
PT Bank Mandiri Persero Tbk | 6575 | |
BRPT | PT Barito Pacific Tbk | 1810 |
PT Bumi Serpong Damai Tbk | 1145 | |
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk | 5050 | |
HMSP | PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk | 3760 |
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk | 8950 | |
PT Indofood Sukses Makmur Tbk | 6025 | |
INKP | PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk | 16575 |
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk | 17425 | |
MYOR | PT Mayora Indah Tbk. | 2630 |
PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk | 2320 | |
PT Bukit Asam Tbk | 4630 | |
PWON | PT Pakuwon Jati Tbk. | 515 |
PT Surya Citra Media Tbk | 1815 | |
SMBR | PT Semen Baturaja Persero Tbk | 2580 |
PT Semen Indonesia Persero Tbk | 9500 | |
PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk | 3640 | |
TPIA | PT Chandra Asri Petrochemical Tbk | 4680 |
PT United Tractors Tbk | 32475 |
Sumber: Bloomberg