Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Izin Reklamasi Dicabut, Saham APLN, DILD, PJAA Belum Terpengaruh

Pencabutan izin reklamasi pantai utara Jakarta oleh Pemerintan Provinsi belum berdampak terhadap pergerakan saham sejumlah emiten yang memiliki rancangan proyek di pulau buatan tersebut.
Reklamasi Teluk Jakarta Foto udara suasana proyek pembangunan reklamasi Teluk Jakarta di Pantai Utara Jakarta/Antara
Reklamasi Teluk Jakarta Foto udara suasana proyek pembangunan reklamasi Teluk Jakarta di Pantai Utara Jakarta/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Pencabutan izin reklamasi pantai utara Jakarta oleh Pemerintan Provinsi belum berdampak terhadap pergerakan saham sejumlah emiten yang memiliki rancangan proyek di pulau buatan tersebut.

Ketiga emiten itu ialah PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN), PT Intiland Development Tbk. (DILD), dan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA).

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menyampaikan, pengumuman pencabutan izin reklamasi 13 pulau oleh Gubernur DKI Jakarta belum memengaruhi harga saham ketiga emiten tersebut. Pasalnya, pergerakan harga saham cenderung wajar.

“Harga saham masing-masing emiten tidak mengalami penurunan signifikan. Jadi, dapat disimpulkan sentimen itu cenderung minim,” tuturnya saat dihubungi, Kamis (27/9/2018).

Pada penutupan perdagangan hari ini, saham APLN merosot 3 poin atau 2% menjadi Rp147. Harga sudah melesu 30% secara year to date (ytd).

Dalam waktu yang sama, saham DILD ditutup serupa seperti hari sebelumnya di level Rp294. Harga terkoreksi 16% secara ytd. Saham PJAA malah tidak bergerak sama sekali, sehingga bertahan di posisi Rp1.260. Sahamnya sudah melorot 4,55% sepanjang 2018.

Nafan menyebutkan, kendati kurang terimbas dalam pergerakan saham, dampak pencabutan izin sedikit banyak memengaruhi kinerja fundamental. Emiten sudah keluar sejumlah modal, tetapi malah tidak bisa mengambil keuntungan dari proyek tersebut.

Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe menyampaikan, sentimen pencabutan izin reklamasi berdampak minim terhadap saham emiten terkait disebabkan proses isu yang sudah berlangsung sejak lama.

Hal itu membuat manajemen emiten tidak terlalu berharap proyek reklamasinya dapat berlanjut. Di sisi lain, pelaku pasar sudah mempertimbangkan prospek perusahaan tanpa menyertakan proyek pulau buatan itu.

“Emiten sudah tidak terlalu banyak berharap, karena menunda investasi reklamasi ini sudah lama, tetapi karena kebijakan berubah-ubah mereka wait and see. Akhirnya, menurut manajemen kalau jalan syukur, enggak ya gapapa,” imbuhnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper