Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Saham China Anjlok ke Level Terendah dalam Empat Tahun

Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 1,11% atau 29,85 poin ke level 2.651,79, penutupan terburuk sejak 27 November 2014. Sementara itu, indeks CSI300 juga turun 1,15% atau 37,17 poin ke level 3.204,92.
Bursa China/Reuters
Bursa China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham utama China jatuh ke level penutupan terendah dalam hampir empat tahun pada Senin (17/9/2018), setelah laporan yang mengatakan Presiden AS Donald Trump akan mengungkap tarif baru barang-barang impor China senilai US$200 miliar pekan ini.

Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 1,11% atau 29,85 poin ke level 2.651,79, penutupan terburuk sejak 27 November 2014. Sementara itu, indeks CSI300 juga turun 1,15% atau 37,17 poin ke level 3.204,92.

Dilansir Reuters, seorang pejabat senior di pemerintahan AS mengatakan bahwa Trump akan mengumumkan tarif baru pada Senin. Di sisi lain, China telah berjanji untuk melakukan kebijakan balasan terhadap tarif AS tersebut, dan dapat menolak untuk berpartisipasi dalam pembicaraan lebih lanjut jika tarif baru diumumkan.

Hari ini, tabloid China Global Times menyatakan dalam sebuah editorial bahwa China tidak hanya akan memainkan pola bertahan dalam perang dagang dengan AS.

Analis Everbright Sun Hung Kai, mengatakan dalam sebuah catatan bahwa China sangat tidak mungkin mengunjungi AS menyusul rencana pengungkapan tarif karena  kedua belah pihak tetap bertahan dan berupaya terlihat dalam posisi yang kuat.

Rencana tarif baru tersebut, yang diperkirakan mencapai 10%, dapat mencakup berbagai macam barang, termasuk aneka produk teknologi internet dan elektronik, papan sirkuit elektronik dan barang-barang konsumen termasuk makanan laut China, furnitur dan produk lampu, ban, bahan kimia, plastik, hingga kursi sepeda dan mobil untuk bayi, menurut daftar item yang diumumkan pada bulan Juli.

Kekhawatiran meningkatnya perang perdagangan menekan saham di seluruh indeks. Sub-indeks CSI300 yang melacak sektor real estate berakhir merosot 1,4%, sedangkan sektor perusahaan industri turun 1,2% dan perusahaan perawatan kesehatan melemah 2,4%.

Penurunan saham real estate terjadi meskipun data ekonomi menunjukkan harga rumah di bulan Agustus meningkat dengan laju tercepat dalam hampir dua tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper