Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspektasi Diskusi AS-China Angkat Bursa Asia

Bursa saham Asia bergerak lebih tenang pada perdagangan pagi ini, Kamis (13/9/2018), menyusul kabar bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengusulkan putaran baru diskusi perdagangan kepada China.
Bursa Asia MSCI/Reuters
Bursa Asia MSCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia bergerak lebih tenang pada perdagangan pagi ini, Kamis (13/9/2018), menyusul kabar bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengusulkan putaran baru diskusi perdagangan kepada China.

Kabar ini mengangkat harapan tercapainya kesepakatan untuk menghindari perang tarif antara dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Dilansir dari Reuters, indeks MSCI Asia Pacific selain Jepang naik 0,2%, setelah menyentuh level terendahnya dalam 14 bulan pada perdagangan Rabu (12/9). Sementara itu, indeks Nikkei Jepang menguat 0,8%.

Kabar itu sebelumnya telah menopang bursa Wall Street di AS, dengan indeks Dow Jones dan S&P 500 mampu berakhir sedikit lebih tinggi.

Sejumlah pejabat senior AS yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Steven Mnuchin baru-baru ini mengirimkan undangan kepada pejabat pemerintah China, termasuk Wakil Perdana Menteri Liu He, untuk mengadakan pertemuan perdagangan bilateral baru.

Berita itu muncul ketika lebih dari 85 kelompok industri AS meluncurkan koalisi pada Rabu (12/9) untuk membawa publik menentang tarif perdagangan yang diusung Presiden Donald Trump.

Tarif Trump telah meningkat jauh melampaui apa yang pernah dibayangkan kelompok-kelompok bisnis saat pemerintah AS bersiap mengaktifkan bea masuk pada barang-barang China senilai US$200 miliar, yang mencakup beragam produk teknologi internet dan barang-barang konsumsi mulai dari tas tangan hingga furnitur.

“Dukungan publik untuk Trump telah jatuh dalam beberapa pekan terakhir. Dia mungkin membutuhkan semacam pencapaian dalam hal perdagangan menjelang pemilihan paruh waktu,” kata Mutsumi Kagawa, kepala strategi global di Rakuten Securities.

“Jadi mungkin ada pergeseran dalam kebijakan perdagangannya. Dia pasti akan mempertahankan retorika garis kerasnya tetapi pemerintahannya mungkin berusaha untuk membuat beberapa kesepakatan di belakang layar," tambahnya.

Setiap tanda-tanda pelonggaran yang signifikan dalam ketegangan perdagangan dapat menguntungkan pergerakan saham di China dan negara lainnya di Asia yang telah terbebani langkah-langkah proteksionis AS.

Tensi perdagangan AS-China telah memukul aset berisiko global selama beberapa bulan terakhir seiring dengan kekhawatiran para pembuat kebijakan dan investor akan dampaknya terhadap ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper