Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Pengangguran Korsel Melonjak, Kospi & Won Kompak Melemah

Indeks Kospi Korea Selatan memperpanjang koreksinya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (12/9/2018), saat nilai tukar won melemah terhadap dolar AS.
Bursa Kospi/Reuters
Bursa Kospi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Kospi Korea Selatan memperpanjang koreksinya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (12/9/2018), saat nilai tukar won melemah terhadap dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, Kospi berakhir turun tipis 0,01% atau 0,28 poin di level 2.282,92, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,13% atau 3,08 poin di posisi 2.286,28. Adapun pada perdagangan Selasa (11/9), Kospi berakhir melemah 0,24% di level 2.283,20.

Sebanyak 326 saham menguat, 391 saham melemah, dan 63 saham stagnan dari 780 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.

Saham yang membebani Kospi di antaranya yaitu Hanil Cement Co. Ltd./New (-0,30%) dan Hyosung Heavy Industries Corp. (-1,47%).

Saham raksasa teknologi asal Negeri Ginseng Samsung Electronics Co. Ltd. melanjutkan koreksinya di hari kedua dengan berakhir melemah 1,11% atau 500 poin di level 44.550, setelah ditutup melemah 0,99% di posisi 45.050 pada perdagangan Selasa (11/9).

Di sisi lain, saham Hyosung Advanced Materials Corp. dan Hyosung TNC Co. Ltd. yang masing-masing naik 1,71% dan 2,25% berada di antara saham yang menguat sekaligus membatasi koreksi Kospi hari ini.

Sejalan dengan Kospi, nilai tukar won berakhir melemah 0,28% atau 3,18 poin di level 1.128,50, setelah ditutup menguat 0,28% atau 3,13 poin di posisi 1.125,32 per dolar AS pada perdagangan Selasa (11/9).

Dilansir dari Bloomberg, tingkat pengangguran di Korsel naik menjadi 4,2% pada bulan Agustus, level tertinggi sejak Januari 2010. Adapun pertumbuhan pekerjaan terperosok menjadi hanya 3.000 bulan lalu, angka terburuk dalam lebih dari delapan tahun.

Pertumbuhan pengangguran dan pekerjaan di Korea Selatan belum tampak begitu buruk sejak bangkit dari krisis keuangan global. Hal ini merusak agenda ekonomi yang diusung Presiden Moon Jae-in.

“Akan sulit bagi situasi pekerjaan untuk membaik dalam jangka pendek. Korea Selatan akan menyesuaikan laju dan intensitas kebijakan ekonomi yang telah menjadi isu dalam pasar dan perusahaan-perusahaan, termasuk kenaikan upah minimum dan jam kerja yang fleksibel,” ujar Menteri Keuangan Kim Dong-yeon.

Pergerakan Indeks KOSPI

Tanggal

Level

Perubahan

12/9/2018

2.282,92

-0,01%

11/9/2018

2.283,20

-0,24%

10/9/2018

2.288,66

+0,31%

7/9/2018

2.281,58

-0,26%

6/9/2018

2.287,61

-0,18%

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper