Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis 27 melemah lebih dari 1% pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (10/9/2018), dengan tiga saham emiten perbankan sebagai penekan utama.
Indeks Bisnis 27 melemah 1,04% atau 5,35 poin ke posisi 510,07 di jeda siang, setelah dibuka di zona merah dengan turun 0,50% atau 2,57 poin di posisi 512,85.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks Bisnis 27 bergerak pada level 505,44-513,53. Dari 27 saham anggota indeks Bisnis 27, sebanyak 7 saham menguat, 18 saham melemah, dan 2 saham stagnan pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Tiga saham emitan bank, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 1,41%, 1,32%, dan 1,51% menjadi penekan utama terhadap pelemahan indeks Bisnis 27 pada akhir sesi I.
Indeks Bisnis 27 merupakan indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
Sejalan dengan indeks Bisnis 27, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir perdagangan sesi I hari ini.
IHSG melemah 0,55% atau 32,16 poin ke level 5.819,31 pada akhir sesi I, setelah dibuka turun 0,27% atau 16,09 poin di level 5.835,38. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.776,01-5.840,87.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 141 saham menguat, 183 saham melemah, dan 277 saham stagnan dari 601 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona merah dengan tekanan utama oleh sektor industri dasar yang melemah 1,22%, disusul sektor finansial yang turun 1,02%.
Di sisi lain, tiga sektor lainnya menguat dan membatasi besarnya koreksi IHSG pada akhir sesi I, dipimpin sektor pertanian yang naik 0,37%.
Berikut adalah harga saham Bisnis27 di akhir sesi I :
Kode | Nama Perusahaan | Harga (Rp) |
PT Astra Agro Lestari Tbk | 13175 | |
PT Adaro Energy Tbk | 1750 | |
AKRA | PT AKR Corporindo Tbk | 3300 |
PT Astra International Tbk | 7100 | |
PT Bank Central Asia Tbk | 24500 | |
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk | 7225 | |
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk | 2990 | |
BDMN | PT Bank Danamon Indonesia Tbk | 6650 |
PT Bank Mandiri Persero Tbk | 6525 | |
BRPT | PT Barito Pacific Tbk | 1625 |
PT Bumi Serpong Damai Tbk | 1130 | |
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk | 4870 | |
HMSP | PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk | 3850 |
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk | 8850 | |
PT Indofood Sukses Makmur Tbk | 6150 | |
INKP | PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk | 17625 |
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk | 17050 | |
MYOR | PT Mayora Indah Tbk. | 2790 |
PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk | 2040 | |
PT Bukit Asam Tbk | 3740 | |
PWON | PT Pakuwon Jati Tbk. | 525 |
PT Surya Citra Media Tbk | 1910 | |
SMBR | PT Semen Baturaja Persero Tbk | 2580 |
PT Semen Indonesia Persero Tbk | 8725 | |
PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk | 3370 | |
TPIA | PT Chandra Asri Petrochemical Tbk | 4940 |
PT United Tractors Tbk | 32600 |
Sumber: Bloomberg