Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang batu bara yang tergabung dalam Grup Sinarmas, PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS), menargetkan produksi batu bara PT Barasentosa Lestari (BSL) mencapai 1 juta ton pada 2019.
Presiden Direktur Golden Energy Mines Bonifasius menyampaikan, akusisi BSL dapat menambah cadangan batu batu bara perseroan sekitar 200 juta ton. Dengan demikian, total cadangan (reserves) GEMS meningkat menjadi 1 miliar ton.
BSL yang beroperasi di Sumatera Selatan juga menambah konsesi grup perseroan di Sumatera. Sebelumnya, GEMS sudah memiliki PT Kuansing Inti Makmur (KIM) di Jambi, dan PT Era Mitra Selaras di Sumatera Selatan serta Sumatera Barat.
“Akuisisi BSL akan menambah cadangan GEMS. Selain itu, dalam jangka panjang diharapkan blok konsesi perusahaan di Sumatera bisa memberikan kontribusi lebih besar,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (4/9/2018).
Perseroan memang lebih mengandalkan asetnya di Kalimantan Selatan melalui PT Borneo Indobara (BIB). Pada 2018, diharapkan BIB dapat memproduksi batu bara 17,2 juta ton dan KIM 2 juta—3 juta ton.
Bonifasius menyebutkan, BSL akan mulai beroperasi penuh pada tahun depan, sehingga kontribusinya sampai akhir 2018 belum signifikan.
Tambang yang memiliki batu bara berkalori 4.800—5.000 Kcal/kg ini ditargetkan dapat mencapai produksi 1 juta ton pada 2019.