Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Salim Ivomas Pratama (SIMP) Yakin CPO Dorong Kinerja Semester II/2018

Emiten perkebunan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) optimistis kinerja perseroan dapat bertumbuh pada semester II/2018 seiring dengan proyeksi peningkatan produksi minyak kelapa sawit atau CPO.
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) optimistis kinerja perseroan dapat bertumbuh pada semester II/2018 seiring dengan proyeksi peningkatan produksi minyak kelapa sawit atau CPO.

Direktur Salim Ivomas Pratama Tan Agustinus Dermawan menyampaikan, kinerja perseroan akan bertumbuh pada semester II/2018 seiring dengan perbaikan cuaca. Biasanya, periode Juli--Desember berkontribusi terhadap 55% total produksi sepanjang tahun.

"Kami perkirakan kinerja semester II/2018 akan lebih baik dibandingkan semester sebelumnya," tuturnya, Rabu (29/8/2018).

Pada semester I/2018, penjualan CPO perusahaan turun 18% year-on-year (yoy) menjadi 355.000 ton dari sebelumnya 431.000 ton. Pemasaran produk sawit lainnya seperti palm kernel (PK), palm kernel oil (PKO), dan palm kernel extract (PKE) juga melesu 23% menuju 79.000 ton dari sebelumnya 102.000 ton.

Penjualan gula naik 1% yoy menuju 20.400 ton per Juni 2018 dibandingkan sebelumnya 20.300 ton. Pemasaran karet turun 32% yoy menuju 4.300 ton dari semester I/2017 6.400 ton. Adapun, penjualan biji sawit naik 23% menjadi 5.400 ton dari sebelumnya 4.300 ton.

Dalam laporan keuangan per Juni 2018, manajemen melaporkan pendapatan SIMP senilai Rp6,63 triliun. Angka itu menurun 22,12% yoy dari semester I/2017 sejumlah Rp8,52 triliun.

Penjualan minyak dan lemak nabati menurun menjadi Rp5,22 triliun dari semester I/2017 senilai Rp5,52 triliun. Pemasaran divisi perkebunan sejumlah Rp3,84 triliun juga berkurang dari sebelumnya Rp5,09 triliun.

Agustinus menambahkan, peningkatan kinerja pada semester II/2018 juga didukun proyeksi kenaikan harga CPO setelah pemerintah menggencarkan program B20. Di sisi lain, perusahaan akan lebih fokus ke produk-produk hilir bernilai tambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper