Bisnis.com, JAKARTA--Sejumlah analis meyakini permintaan investor atau incoming bids pada lelang surat utang negara atau SUN hari ini, Selasa (14/8/2018) akan lebih dari Rp20 triliun dengan tingkat yield yang tinggi mengikuti perkembangan pasar kemarin.
Kementerian Keuangan akan melelang 6 seri SUN hari ini, yakni seri SPN12181115 (Reopening), SPN12190606 (Reopening), FR0063 (Reopening), FR0064 (Reopening), FR0065 (Reopening) dan FR0075 (Reopening).
Target indikatif lelang kali ini yakni Rp10 triliun dan target maksimal Rp20 triliun. Berikut ini profil seri-seri yang akan dilelang (kupon; jatuh tempo):
- Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN12181115 (Diskonto; 15 November 2018);
- Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN12190606 (Diskonto; 6 Juni 2019);
- Obligasi Negara seri FR0063 (5,62500%; 15 Mei 2023);
- Obligasi Negara seri FR0064 (6,12500%; 15 Mei 2028);
- Obligasi Negara seri FR0065 (6,62500%; 15 Mei 2033);dan
- Obligasi Negara seri FR0075 (7,50000%; 15 Mei 2038).
- Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN12190606 (Diskonto; 6 Juni 2019);
- Obligasi Negara seri FR0063 (5,62500%; 15 Mei 2023);
- Obligasi Negara seri FR0064 (6,12500%; 15 Mei 2028);
- Obligasi Negara seri FR0065 (6,62500%; 15 Mei 2033);dan
- Obligasi Negara seri FR0075 (7,50000%; 15 Mei 2038).
I Made Adi Saputra Kepala Riset Fixed Income MNC Sekuritas memperkirakan bahwa jumlah penawaran yang masuk akan berkisar antara Rp25 triliun hingga Rp35 triliun.
"Jumlah penawaran yang cukup besar akan didapati pada instrumen Surat Perbendaharaan Negara serta pada Obligasi Negara seri FR0063," katanya dalam riset harian, Selasa (14/8/2018).
Dhian Karyantono, Analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas, sependapat bahwa incoming bids masih bisa di atas target maksimal pemerintah yakni Rp20 triliun.
Namun, katanya, kecenderungannya tidak setinggi lelang sebelumnya sebesar Rp45,41 triliun.
Proyeksi incoming bids di atas Rp20 triliun didorong oleh dua hal, pertama, isu terkait rencana pemerintah untuk mengurangi target lelang SBN pada tahun ini diperkirakan mendorong investor untuk memaksimalkan lelang esok hari.
Kedua, Bank Indonesia juga berpotensi untuk meningkatkan partisipasinya dalam lelang SUN guna menjaga psikologis pelaku pasar obligasi dan sekaligus menekan pelemahan rupiah.
"Dengan demikian, tingkat incoming bids pada lelang SUN besok diprediksi sebesar Rp20 triliun – Rp30 triliun," katanya.
Berdasarkan kondisi di pasar sekunder, berikut perkiraan imbal hasil yang akan dimenangkan oleh pemerintah menurut MNC Sekuritas (%):
SPN12181115 berkisar antara 5,34 - 5,43;
SPN12190606 berkisar antara 5,96 - 6,05;
FR0063 berkisar antara 7,71 - 7,81;
FR0064 berkisar antara 7,87 - 7,96;
FR0065 berkisar antara 8,21 - 8,31;dan
FR0075 berkisar antara 8,28 - 8,37.
Sementara itu, menurut Mirae Asset Sekuritas, tingkat yield yang akan dimenangkan yakni:
SPN12181115: 5,40% - 5,60%
SPN12190606: 5,85% - 6,00%
FR0063: 7,80% - 7,66%
FR0064: 7,95% - 7,83%
FR0065: 8,28% - 8,15%
FR0075: 8,33% - 8,22%.
Pada tahun 2018, target penerbitan kotor (gross issuance) Surat Berharga Negara senilai Rp834,3 triliun. Pada semester I/2018 pemerintah telah meraup dana senilai Rp293,77 triliun dari hasil pelaksanaan lelang penjualan Surat Berharga Negara.
Di kuartal III /2018, pemerintah menargetkan penerbitan Surat Berharga Negara melalui lelang senilai Rp181 triliun dari 7 kali lelang Surat Utang Negara dan 6 kali lelang Surat Berharga Syariah Negara.
Pada lelang sebelumnya, pemerintah maraup dana senilai Rp20,00 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp45,44 triliun.