Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Direksi AISA Klaim Tak Diberi Kesempatan Lakukan Pembelaan

Direktur Utama Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) Joko Mogoginta mengaku keberatan terhadap hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) karena tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan hak pembelaan diri.
Presiden Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Food TBK Stefanus Joko Mogoginta (tengah) bersama Direktur Budhi Istanto Suwito (kiri) dan Chief Finance Officer Sjambiri Lioe (kanan) memberikan keterangan pers terkait PT Induk Beras Unggul (IBU) yang terseret dugaan kasus beras oplosan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (25/7)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Presiden Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Food TBK Stefanus Joko Mogoginta (tengah) bersama Direktur Budhi Istanto Suwito (kiri) dan Chief Finance Officer Sjambiri Lioe (kanan) memberikan keterangan pers terkait PT Induk Beras Unggul (IBU) yang terseret dugaan kasus beras oplosan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (25/7)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA -- Jajaran direksi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. mengklaim tidak diberikan kesempatan oleh investor untuk melakukan pembelaan.

Direktur Utama Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) Joko Mogoginta mengaku keberatan terhadap hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) karena tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan hak pembelaan diri. Kisruh yang terjadi saat RUPST pada akhir pekan lalu menyebabkan jajaran direksi walkout dari ruang rapat.

“Kami merasa keberatan akan setiap tudingan-tudingan yang diberikan kepada kami, pada saat rapat diadakan kami tidak diberikan kesempatan untuk memberikan hak pembelaan diri," tulisnya dalam keterangan resmi, Senin (30/7/2018).

Untuk itu, terkait poin agenda rapat mengenai persetujuan perubahan susunan direksi dan/atau dewan komisaris AISA, Joko menegaskan tidak ada pergantian direksi yang terjadi. Sebab, jajaran direksi tetap menjalankan tugasnya mengingat RUPST mengalami deadlock.

Operasional AISA disebut tetap berjalan seperti biasa dan perusahaan tetap akan produktif dengan susunan dewan direksi yang sama. Saat ini, tambahnya, AISA sedang dalam proses mendatangkan investor baru bagi perusahaan.

Dia menyatakan dalam RUPST terungkap bahwa Komisaris Utama AISA Anton Apriyanto ditekan oleh pihak KKR, yang diwakili Komisaris AISA Jaka Prasetya.

Pengamat hukum korporasi Brain Sihotang menerangkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 105 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa anggota Direksi dapat diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya. Keputusan untuk memberhentikan anggota Direksi sebagaimana pada ayat (1) diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam RUPS.

“Saat ini, setiap keputusan dari poin agenda mengenai perubahan susunan direksi, sudah diserahkan kepada pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kami menunggu keputusan OJK sesuai yang diputuskan ketua rapat," tutup Joko.

Sebelumnya, KKR juga mengirim siaran resmi dan menyampaikan bahwa peran Jaka sebagai komisaris untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG) yang baik di dalam AISA. Hal itu dilakukan untuk kepentingan perusahaan.

"Peran komisaris untuk menerapkan corporate governance yang baik di dalam AISA, dengan tujuan sebaik-baiknya untuk perusahaan, karyawannya serta para pemegang kepentingan," tulis Jaka dalam keterangan resmi, Minggu (29/7).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper