Bisnis.com, JAKARTA -- IHSG berhasil ditutup menguat pada perdagangan Senin (23/7/2018). IHSG ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,73% atau 43,01 poin ke level 5.915,80.
Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau dengan dorongan utama dari sektor infrastruktur yang menguat 1,54%, disusul sektor konsumer yang naik 1,48%. Adapun sektor industri dasar yang melemah 0,44% dan sektor perdagangan yang turun 0,22% menahan penguatan IHSG lebih lanjut.
Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi mengungkapkan beberapa sentimen akan menjadi fokus investor seperti arah kinerja perbankan di tengah prospek peningkatan suku bunga tahun ini. Peristiwa lain yang juga akan menjadi fokus investor yaitu laporan keuangan emiten untuk semester pertama, keputusan European Central Bank (ECB) soal kebijakan moneter, dan data produk dometik bruto (PDB) Amerika Serikat yang diprediksi mencapai 4%.
“IHSG secara teknikal mencoba break out bearish dengan menguji upper bollinger bands. Indikasi menguat jika mampu bertahan di atas 5.900 dengan target MA200 hingga level 6.140. Namun, jika pulled back IHSG akan kembali menekan dengan menguji level MA20. Indikator Stochastic terkonsolidasi positif dengan momentum bullish indikator RSI yang terasa terbatas pada peluang penguatan,” ungkap Lanjar.
Lanjar memprediksi, IHSG perdagangan Selasa (24/7/2018) akan bergerak menguat cenderung terbatas dengan rentang pergerakan 5.874—5.942 dengan beberapa saham yang dapat direkomendasikan yaitu ANTM, BBRI BMRI, BSDE, LSIP, SMGR, ROTI, dan BRPT.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengungkapkan, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 5.891,15 hingga 5.866,51. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range 5.934,25 hingga 5.952,72.
“MACD akan menuju ke area positif. Di sisi lain, Stochastic dan RSI bergerak ke atas di area overbought. Saat ini, terlihat pola long white opening marubozu candle yang mengindikasikan potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpotensi menuju ke area resisten,” ungkap Nafan. Beberapa saham yang dia rekomendasikan yaitu ADRO, BBTN, BJTM, GIAA, SCMA, dan UNVR.